Jakarta -
Kasus pengeroyokan WN Ukraina Oleg Zheinov di Kabupaten Badung, Bali, menyisakan misteri. Empat pelaku yang mengaku sebagai Interpol pun kini masih dicari.
detikcom merangkum sejumlah fakta mengenai kasus pengeroyokan WN Ukraina ini pada Jumat (4/2/2022). Ada sejumlah hal yang masih didalami oleh polisi, termasuk dugaan motif yang menyebabkan insiden pengeroyokan itu terjadi.
Viral di Media Sosial
Insiden pengeroyokan WN Ukraina itu awalnya viral di media sosial. Polisi kemudian bergerak menyelidiki peristiwa itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Zheinov yang dikeroyok," kata Kanit Reskrim Polsek Kuta Utara Iptu I Made Purwantara dalam keterangannya kepada detikcom, Kamis (3/2).
Menurut keterangan Zheinov, kejadian bermula pada Rabu (2/2) pukul 12.00 Wita, dimana dia bersama kekasihnya, Cenly Elounora Musa Lalenoh, mendatangi seorang WNA bernama Volodymyr Kaminsky di Villa Lime, Jalan Subak Sari, Banjar Tegal Gundul, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung.
Saat itu Zheinov datang untuk meminta pertanggungjawaban Kaminsky atas hilangnya sepeda motor yang sebelumnya disewa Kaminsky. Namun Kaminsky tidak mau bertanggung jawab atas kehilangan motor tersebut dan menuduh pacar Zheinov, Cenly, mencuri sepeda motor tersebut.
Kemudian Kaminsky menelepon teman-temannya dan pada Rabu (2/2) pukul 12.30 Wita datang 4 WNA lainnya yang mengaku sebagai polisi internasional. Keempat orang itu datang menggunakan mobil Fortuner warna hitam tanpa nomor polisi, menggunakan rotator, dan membunyikan sirene.
Para pelaku langsung masuk ke vila tempat Zheinov berada dan langsung memukulnya dan diseret ke mobil pelaku. Di dalam mobil, para pelaku berusaha mengikat korban.
"Berdasarkan keterangan saksi, para pelaku membawa paksa saksi dan korban menaiki mobil para pelaku ke arah Kediri Tabanan dan menyekap korban di suatu tempat selama sekira 2 jam," ungkap Purwantara.
Selain itu, keempat orang tersebut merampas handphone merek Xiaomi milik korban dan memaksa meminta sandi ponsel tersebut. Pelaku mengancam Zheinov bila sandi ponsel tersebut tidak diberikan kakinya akan dipatahkan.
"Kemudian karena merasa terancam korban kemudian memberikan sandi HP tersebut, saksi juga menerangkan pada handphone yang dirampas oleh pelaku tersebut terdapat Kartu ATM, beserta catatan penting (berupa) bank ID dan password-nya," jelas Purwantara.
"Akibat kejadian tersebut korban menderita luka memar di bagian rahang sebelah kiri dan luka lecet pada lutut sebelah kiri," imbuhnya.
Purwantara menjelaskan bahwa pihak kepolisian menerima dua laporan atas peristiwa tersebut. Sebab, antara Oleg Zheinov dan Volodymyr Kaminsky saling melapor.
"Ada 2 pelaporan, si Volodymyr (Kaminsky) ini pertama di pukul, ngelapor di Polsek (Kuta Utara). Karena nggak terima temennya, ngeroyok balik oleh (oleh) Zheinov," jelas Purwantara.
Terduga Otak Pengeroyokan Diamankan
Polisi menangkap WN Ukraina, Volodymyr Kaminsky, yang diduga sebagai otak pengeroyokan WN Ukraina, Oleg Zheinov. Volodymyr langsung dimintai keterangan lebih lanjut di Polres Badung.
"Volodymyr (Kaminsky) tadi diamankan jam 5 (pagi), sekarang masih diinterogasi di Polres," kata Kanit Reskrim Polsek Kuta Utara Iptu I Made Purwantara saat dihubungi detikcom, Kamis (3/2).
Menurut Purwantara, Volodymyr Kaminsky diamankan untuk dipertemukan dengan Oleg Zheinov. Polisi bermaksud mendalami peristiwa yang sebenarnya karena Volodymyr dan Zheinov saling lapor di kepolisian.
Polisi Pastikan WNA Pengeroyok Bukan Interpol
Polisi memastikan pelaku pengeroyokan Oleg Zheinov bukanlah polisi internasional atau Interpol.
"Bukan... bukan.... Bukan polisi internasional," kata Kapolda Bali Irjen Putu Jayan Danu Putra di Bandar Udara (Bandara) Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis (3/2.
Putu Jayan mengatakan pihaknya telah menangani kasus pengeroyokan bermotif perselisihan kedua WN Ukraina tersebut. Ia berharap kasus tersebut bisa cepat diselesaikan.
"Itu mereka-mereka itu di sini berselisih, kita sudah tangani, mudah-mudahan dalam beberapa saat lagi kita selesai," ungkapnya.
Kemenkumham Turun Tangan
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Bali turun tangan mengejar empat warga negara asing (WNA) yang mengaku Interpol dan mengeroyok WN Ukraina Oleg Zheinov di Kabupaten Badung. Kemenkumham berharap masalah itu segera selesai.
"Kami juga sedang berusaha berkolaborasi dengan Polsek Kuta Utara dan Polres (Badung), begitu juga dengan Polda (Bali)," kata Kakanwil Kemenkumham Bali Jamaruli Manihuruk kepada wartawan di kantornya, Jumat (4/2).
"Ya, mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ada hasilnya," sambung Jamaruli.
Terancam Deportasi
Oleg Zheinov korban pengeroyokan sesama WNA Ukraina yang viral di media sosial diduga melakukan bisnis rental motor di Bali. Bule korban pengeroyokan itu kini justru terancam dideportasi karena diduga menyalahgunakan izin tinggal kunjungan.
"Ya tentunya kalau kita lihat dari izin tinggalnya itu izin kunjungan, seharusnya tidak boleh menyewakan motor. Itu pun nanti menjadi perhatian kita juga," kata Kakanwil Kemenkumham Bali Jamaruli Manihuruk kepada wartawan di kantornya, Jumat (4/2).
Jamaruli mengatakan Oleg Zheinov datang ke Indonesia sebelum Januari 2022 dengan menggunakan izin tinggal kunjungan. Izin tinggal kunjungan ini jelas tidak dapat digunakan untuk berbisnis di Indonesia.
Menurut Jamaruli, masyarakat Indonesia di Bali banyak yang menyewakan sepeda motor. Dia menilai potensi ekonomi semacam itu tidak tepat diambil oleh seorang warga negara asing. Namun Jamaruli menyebut pihaknya bakal memastikan lebih lanjut sebelum mengambil tindakan.
"Kalaupun benar dia menyewakan motor, ini bisa kita berikan suatu tindakan, sehingga mereka bisa juga kita usir dari negara kita nanti," tegasnya.
Kendati demikian, Kakanwil Kemenkumham Bali masih menunggu penyelidikan polisi terkait dugaan pengeroyokan Oleg Zheinov oleh sesama WN Ukraina Volodymyr Kaminsky bersama empat orang lainnya yang mengaku sebagai Interpol.
Pengeroyokan itu berawal saat Oleg menyewakan sepeda motor ke Volodymyr Kaminsky, namun sepeda motor yang disewakan hilang. Awal permasalahan ini menjadi indikasi kuat bahwa Oleg Zheinov menyalahgunakan izin tinggalnya di Bali.
"Ya dari kejadian itu sudah bisa (ada) dugaan (bisnis penyewaan sepeda motor), ya mungkin nanti kalau kita periksa, (kalau) terbukti ya langsung kita ambil tindakan," tegas Jamaruli.
Volodymyr selaku penyewa motor sekaligus terduga otak pengeroyokan telah diamankan polisi. Kini Kakanwil Kemenkumham Bali berupaya membantu kepolisian untuk mengejar empat rekan Volodymyr yang mengaku Interpol itu.
Jamaruli mengatakan identitas empat terduga pelaku pengeroyokan sudah diketahui. Namun saat ini pihaknya belum bisa menyebarkan karena pelaku belum ditangkap dan dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui kebenaran identitasnya.
"Deteksi dini sih ada, bisa kita lihatlah kira-kira mereka itu siapa. Tapi sebelum saya periksa, nanti kita salah menyebut orang. Jadi nanti kita periksa, nanti kita sampaikan ke teman-teman untuk identitas yang jelas," katanya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini