Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta para kadernya bersiap menatap Pemilu 2024 dengan menjadi kuda hitam. Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali berbicara optimisme menjadi pemenang Pemilu 2024 harus diimplementasikan agar tak menjadi narasi kosong.
Awalnya Ahmad Ali menyebut narasi AHY soal memenangi Pemilu 2024 dengan menjadi kuda hitam wajar disampaikan oleh partai politik. Menurutnya, optimisme itu juga dimiliki semua partai, termasuk NasDem.
"Semua partai politik haruslah memang merawat optimisme untuk menatap 2024. Jadi termasuk NasDem menjaga optimismenya menjadi pemenang di 2024. Jadi menurut saya, semangat itu dimiliki juga oleh partai-partai lain. Sekarang apakah kemudian narasi jadi pemenang 2024 itu kita implementasikan di masyarakat? Itu kan bukan pada sisi partai. Kalau hari ini NasDem ditanya, kami juga sangat siap. Semua partai siap untuk menyongsong 2024," kata Ahmad Ali saat dihubungi, Jumat (4/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahmad Ali menyebut saat ini bukan persoalan siap dan tidak siap. Namun, menurutnya, konsolidasi internal-lah yang bisa membuktikan kesiapan itu.
"Karena bukan persoalan siap dan tidak siap, tapi karena aturan dan waktu yang memaksa kita untuk harus siap. Jadi konsolidasi dan lain-lain. Itu menjadi kunci semangat kita merawat itu, jadi apa yang dinyatakan AHY memang seharusnya dinyatakan begitu di hadapan kadernya, seperti juga partai-partai lain dan memang harus seperti itu," katanya.
Lebih lanjut Ahmad Ali menyinggung terkait narasi kosong. Politikus NasDem ini menyebut optimisme tanpa bergerak hanya akan menjadi narasi tanpa makna.
"Nggak bisa, karena itu narasi tanpa makna kalau kita cuma bicara tanpa gerakan, ya, tapi ini kita tidak sedang menilai apa pernyataan orang lain, tapi ini adalah slogan dan prinsip. NasDem lahir sebagai salah satu partai yang tahu kondisi kebangsaan saat ini, lahir untuk membuat sistem demokrasi. Jadi tidak sekadar narasi kosong, narasi tanpa makna," ujarnya.
Simak selengkapnya target NasDem di Pemilu 2024 di halaman berikutnya.
Lebih lanjut Ahmad Ali menjelaskan target NasDem pada Pemilu 2024. Dia memastikan NasDem akan menjadi minimal pemenang ke-3 di kontestasi Pemilu 2024.
"Kita mau jadi kuda hitam, mau jadi kuda putih, kuda merah, kuda abu-abu, itu kan hanya pengistilahan saja, sama seperti partai lain, ingin jadi pemenang. Tapi gini, mau jadi pemenang tergantung sekuat apa konsolidasi yang kita lakukan menurutku. Jadi harapan narasi mau jadi pemenang atau mau jadi kuda hitam sama saja sebenarnya, syarat-syarat itu harus dipenuhi dan NasDem insyaallah sedang menatap semua itu, maka menuju 3 besar itu bukanlah mustahil gitu." jelasnya.
"Seharusnya memang di Pemilu 2019 kita berada di pemenang ke-4, maka di 2024 itu kita harus berada di minimal pemenang ke-3, karena hari ini harus lebih baik daripada kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Kalau hari ini NasDem di posisi ke-4, kemudian di 2024 tetap pemenang ke-4 maka artinya tidak naik kelas," tambahnya.
Sebelumnya, (AHY) mengajak seluruh kadernya menatap Pemilu 2024. Dia meminta para kadernya bertindak seperti kuda hitam yang tak diperhitungkan tapi memenangi pertandingan.
"Jangan merasa diri hebat. Lebih baik kita menjadi kuda hitam yang tidak diperhitungkan tapi menang," kata AHY di depan ratusan anggota DPRD Partai Demokrat dari sejumlah provinsi dan kabupaten/kota, Kamis (3/2/2022) malam di Jakarta.
AHY menyampaikan hal tersebut saat bimtek bersama ratusan anggota DPRD provinsi dan kabupaten/kota di Jakarta. Lebih lanjut, AHY meminta kadernya juga seperti kuda perang, bisa berlari kencang tapi tahu kapan harus melambat.
"Kuda perang adalah kuda yang bisa berlari kencang, tapi punya inisiatif kapan harus melambat, berhenti, atau bahkan berbelok untuk mencapai kemenangan. Jadi jangan asal lari kencang tanpa henti atau baru bergerak jika diperintah," katanya.