Vaksinasi Booster di Jakbar di Bawah 20 Persen, Tiket Vaksin Jadi Kendala

Karin Nur Secha - detikNews
Kamis, 03 Feb 2022 15:38 WIB
Foto: Vaksinasi booster (Getty Images/iStockphoto/Worayuth Kamonsuwan)
Jakarta -

Capaian vaksinasi booster di Jakarta Barat (Jakbar) kini masih di bawah 20 persen. Padahal Pemerintah Kota Jakbar menargetkan sebanyak 1,8 juta warganya untuk vaksinasi booster.

"Kalau angka (vaksinasi) booster kan nggak ada ininya, gabung sama usia 18 plus itu loh. Tapi angkanya memang masih di bawah 20 persen," ujar Plt Kasudinkes Jakbar Yudi Dimyati kepada wartawan, Kamis (3/2/2022).

Capaian vaksinasi booster di bawah 20 persen dikarenakan sejumlah kendala. Yudi menuturkan di antaranya warga belum mempunyai tiket vaksin ketiga.

"Karena kan belum semua orang punya tiket. Yang punya tiket itu kan adalah orang yang vaksin di awal Agustus tahun lalu suntiknya baru dapat tiket," jelas Yudi.

"Iya tergantung jadwal vaksin kedua mereka di bulan apa. Kalau di bulan sekarang kan tanggal 3, berarti ya 3 Agustus tahun lalu kalau mau dapat 6 bulan," sambungnya.

Kasus aktif positif corona di DKI Jakarta terus merangkak naik. Di wilayah Jakarta Barat, tercatat sekitar 4.000 warganya terkonfirmasi positif COVID.

"Ada 4.000-an kasus aktif," ujar Plt Kasudinkes Jakbar Yudi Dimyati kepada wartawan

Dia menyebut jika penambahan kasus aktif di wilayah Jakarta Barat mencapai 600 jiwa per hari. Dia menyebut, kebanyakan warga Jakarta Barat yang positif COVID melakukan isolasi mandiri dikarenakan hanya mengalami gejala ringan.

"3.100 lebih warga isoman, 800 sampe 900 yang dirawat," kata Yudi.

"Minggu terakhir ini naiknya cukup banyak karena tadinya naik cuma 100, 200 dan kemudian naik 300, pelan-pelan naik 400 dan sejak transmisi lokal ini naik lumayan," sambungnya.

Dia menyebut pasien yang melakukan rawat inap masih di bawah 20 persen. Ini dikarenakan mayoritas pasien yang terkonfirmasi COVID hanya bergejala ringan.

"Jadi ketersediaan rumah sakit ada untuk COVID tapi untuk kasus sedang sampai berat. Karena ada SE kepala dinas itu rumah sakit hanya untuk merawat gejala sedang sampai berat," jelas Yudi.

"Jadi untuk yang gejala ringan itu diarahkan untuk isoman atau menunggu Wisma Atlet Pademangan di buka untuk yang OTG dan gejala ringan," sambungnya.




(ain/aud)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork