Kemendikbudristek Dorong Industri Investasi di SMK Pusat Keunggulan

Kemendikbudristek Dorong Industri Investasi di SMK Pusat Keunggulan

Erika Dyah Fitriani - detikNews
Kamis, 03 Feb 2022 10:05 WIB
Ilustrasi siswa SMK
Foto: dok. Kemendikbudristek
Jakarta -

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengembangkan skema baru dalam mendukung perekonomian nasional melalui kemajuan pendidikan vokasi. Salah satunya, dengan mendorong kolaborasi yang terukur antara SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) dengan industri, yaitu skema Pemadanan Dukungan.

Diketahui, hal ini sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo yang menilai industri maupun pendidikan vokasi harus saling membuka diri untuk berubah, menemukan cara-cara baru, menemukan model kerja sama baru yang saling menguntungkan, dan menghasilkan nilai tambah yang maksimal untuk perekonomian nasional.

Sebagai tindak lanjut arahan tersebut, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menjelaskan ada tiga intervensi minimal yang harus disiapkan dalam skema Pemadanan Dukungan ini. Adapun tiga intervensi yang harus diberikan industri kepada sekolah yang menjadi SMK PK, meliputi penyelarasan kurikulum, penyediaan praktisi industri di SMK, dan penguatan sarana prasarana teaching factory.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam peluncuran program Skema Pemadanan Dukungan SMK PK pada Rabu (2/2), Nadiem menambahkan Kemendikbudristek akan memadankan investasi industri pada SMK yang terbagi atas dana tunai dan atau dana in kind. Ia mengungkap pihaknya juga menggelontorkan dana senilai kurang lebih Rp750 miliar dalam skema pemadanan ini.

"Jadi dalam skema ini, Kemendikbudristek akan memadankan investasi oleh industri untuk penguatan pembelajaran serta sarana dan prasarana SMK yang perbandingannya akan disesuaikan dengan kebutuhan rencana bisnis," tutur Nadiem dalam keterangan tertulis, Kamis (3/2/2022).

ADVERTISEMENT

Melalui program SMK PK, jelas Nadiem, SMK dipersiapkan untuk menjawab tantangan persaingan dan situasi global yang dinamis. Mulai dari sulitnya mendapat talenta dengan kompetensi sesuai dan berkualitas, kebutuhan akan inovasi untuk mengurangi biaya produksi yang tinggi, serta pemulihan ekonomi imbas dari COVID-19.

Menurutnya, hingga tahun 2021 lalu tercatat ada 901 SMK yang sudah mengikuti dan menerima manfaat dari program SMK PK. Dari jumlah tersebut, 80 persen di antaranya berada dalam tingkatan menengah baik.

Adapun yang termasuk dalam tingkatan menengah baik meliputi, sekolah yang memiliki kurikulum, sarana prasarana pembelajaran, praktik kerja industri, teaching factory, praktisi mengajar, guru magang, lulusan dengan sertifikat, guru dengan sertifikasi yang berkembang untuk selaras dengan dunia industri, kepala sekolah proaktif memimpin sekolah dengan kemampuan managerial, wirausaha, dan pemimpin belajar yang baik.

Ia memaparkan, SMK yang mengikuti SMK PK akan dibina oleh Kemendikbudristek selama tiga tahun. Saat mendaftar, SMK PK mengusulkan proposal rencana bisnis. Dari rencana-rencana bisnis yang terkumpul, industri akan memilih SMK yang berpotensi dari platform Kemendikbudristek.

Meski demikian, ia mengatakan rencana bisnis yang terpilih tidak serta merta langsung digunakan oleh industri. Namun, akan diberi masukan terlebih dahulu sebelum diambil kesepakatan.

Dari rencana bisnis yang disepakati, lanjutnya, Kemendikbudristek meninjau proposal rencana bisnis bersama dengan industri dan SMK dan ketika proposal disetujui, Kemendikbudristek memberikan pemadanan pada investasi yang diberikan industri. Adapun durasi skema Pemadanan Dukungan akan berlangsung selama satu tahun dan dapat dilanjutkan di tahun berikutnya.

Untuk itu, Nadiem mengatakan pihaknya menggalang partisipasi dan komitmen industri untuk berkolaborasi dengan SMK PK melalui skema Pemadanan Dukungan ini. Ia mengatakan, di pelaksanaan SMK PK sebelumnya, sejumlah industri juga telah melakukan praktik baik kemitraan dengan sekolah pengampu program.

Adapun praktik yang dimaksud antara lain Kelas Industri PT Trakindo Utama di SMKN 1 Singosari, kerja sama dan dukungan PT Astra International Tbk untuk SMKN 1 Leuwiliang pada kompetensi keahlian agribisnis pengolahan hasil pertanian, serta kerja sama Dtech Engineering dengan SMKN 2 Salatiga dalam project inovasi, pelatihan, dan pendampingan dalam product development beserta komersialisasinya.

Menurut Nadiem, praktik baik melalui skema Pemadanan Dukungan ini akan memberi 3 benefit nyata bagi industri, mulai dari talenta, produk/jasa dukung rantai pasok, branding dan marketing. Sedangkan dari sisi finansial, industri yang bekerja sama dengan SMK akan mendapat insentif pajak melalui tax deduction atau supertax deduction.

Sebagai informasi, saat ini Kemendikbudristek masih membuka pendaftaran bagi SMK yang ingin bergabung dalam program, baik sebagai SMK PK lanjutan atau pendaftar baru. Adapun pendaftaran akan dibuka hingga 6 Februari 2022.

Sementara itu, industri yang ingin mengikuti program juga bisa melakukan pembuatan akun melalui laman pendaftaran. Informasi lebih lanjut dan pendaftaran Program SMK PK Tahun 2022 dapat diakses pada laman https://smk.kemdikbud.go.id/smkpk.

(prf/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads