Ketua Umum Asosiasi Pengguna Jasa Sekuriti Indonesia (Apjasi) Leonard Abdul Aziz mendukung seragam baru petugas satpam. Leonard Abdul Aziz berharap selain seragam baru juga disertai semangat baru dalam bertugas.
"Apjasi mengajak para pemangku kepentingan industrial sekuriti untuk bersama-sama memastikan perubahan seragam satpam kali ini turut diiringi dengan peningkatan kompetensi dan tanggung jawab profesi penggunanya. Sehingga perubahan yang terjadi tidak saja pada 'bungkus', tapi menyentuh kepada kualitas pengguna seragam satpamnya," kata Leonard Abdul Aziz dalam keterangan tertulis, Rabu (2/2/2022).
"Bagi kami Asosiasi Pengguna Jasa Sekuriti Indonesia (Apjasi) yang mewakili perusahaan dan pribadi pengguna jasa sekuriti, fenomena rencana perubahan seragam satpam memiliki makna tersendiri," sambung Leonard Abdul Aziz.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Leonard Abdul Aziz mengatakan seragam merupakan seperangkat pakaian standar yang dikenakan oleh anggota suatu organisasi sewaktu berpartisipasi dalam aktivitas organisasi tersebut. Seragam mengingatkan orang akan tanggung jawab suatu pekerjaan dan memberikan keyakinan khalayak untuk mendapat bantuan dari orang yang tepat.
"Mungkin ada juga kebenaran dalam peribahasa Latin uestis uirum reddit, yang berarti 'pakaian menjadikan orang' atau malah lebih benar lagi ungkapan 'pakaian adalah orang'. Sebagaimana disarankan William Thourlby dalam bukunya, 'You Are What You Wear: The Key to Business Success', menekankan pentingnya pakaian demi keberhasilan," tuturnya.
Bagi Apjasi, seragam merepresentasikan identitas profesi yang harus didasarkan pada tanggung jawab dan kompetensi profesi penggunanya. Karena ketidakmampuan pengguna seragam menunjukkan kemampuan profesinya akan berdampak negatif terhadap organisasi yang diwakilinya.
Dia lalu mengutip hasil penelitian Robert W Smith, Jesse J Chandler, dan Norbert Schwarz di artikel Journal of Applied Social Psychology terbitan Wiley 2020 berjudul 'Uniformity: The effects of organizational attire on judgments and attributions'. Menurut dia, ketika seseorang menggunakan seragam memberikan pelayanan prima dan menunjukkan kesan positif, akan berpengaruh baik secara luas pada pengguna seragam lainnya.
"Namun di lain sisi akan berdampak negatif ketika seseorang yang berseragam menunjukkan kesan negatif, hal tersebut turut mempengaruhi kesan pengguna seragam lainnya," jelas dia.
"Seragam seharusnya memiliki pengaruh positif pada kepuasan layanan, karena seragam tersebut ikut mendorong terciptanya suasana positif," sambung Leonard Abdul Aziz.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Dia kemudian menerangkan bahwa pengguna seragam harus memiliki kompetensi dan kesadaran profesi yang menjadi tanggung jawabnya. Kompetensi merupakan suatu karakteristik yang mendasar dari seseorang individu, yaitu penyebab yang terkait dengan acuan kriteria tentang kinerja yang efektif.
"Diskusi panjang mengenai pemberlakuan seragam satpam, harus diikuti dengan memastikan pengguna seragam satpam menyadari bahwa mereka mewakili profesi mulia sebagai perpanjangan pemangku tugas kepolisian terbatas yang terikat pada nilai-nilai positif yang harus dipegang teguh," terang Leonard Abdul Aziz.
"Seragam satpam harus mencerminkan profesionalitas penggunanya, mereka harus memiliki pengetahuan luas terkait industri yang dilayaninya," lanjut Leonard Abdul Aziz.
Menurut Leonard Abdul Aziz, satuan pengamanan (satpam) bertugas mengamankan instansi, proyek, badan usaha, dan pribadi untuk memastikan risiko kerugian fisik dan nonfisik dapat ditekan seminimal mungkin. Maka proses bisnis dan kerja dapat berjalan dengan aman dan berkelanjutan.
"Sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk memastikan kompetensi satpam Indonesia dapat meningkat seiring dengan tanggung jawab profesinya sehingga cerminan dari Seragam Satpam dapat memberikan pengaruh positif bagi citra satpam di tengah-tengah masyarakat," pungkas Leonard Abdul Aziz.