Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta permainan karantina diusut tuntas. Polri menyebut pengawasan di bandara yang lemah menjadi salah satu penyebab munculnya permainan karantina.
"Kasus yang pernah ditangani, kelemahannya adalah di pengawasan di bandaranya, dari mulai pintu kedatangan dia keluar dari pesawat ini, ada dalam tanda kutip oknum-oknum yang menyalahgunakan kewenangannya," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Rabu (2/2/2022).
"Yang bersangkutan menjemput kemudian menawarkan jasanya dan inilah yang membuat keresahan dari warga negara asing," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dedi mengatakan Polri telah berkoordinasi dengan pihak Keimigrasian. Jalur yang menjadi celah oknum di bandara melakukan permainan karantina akan diusut.
"Di situ nanti akan dipotong dari hasil komunikasi dan koordinasi dengan pihak imigrasi, tentunya sudah tidak ada lagi jalur-jalur tersebut harus clear dari orang-orang yang mencoba memanfaatkan situasi tersebut," kata Dedi.
Dedi menyebut pengawasan karantina akan dilakukan secara ketat, dari ke luar bandara sampai ke hotel tempat karantina. Dedi mengatakan pihaknya tidak ingin pelanggaran-pelanggaran karantina terulang.
"Kemudian juga kita antisipasi bersama dari mulai pintu keluar imigrasi itu juga dilakukan aplikasi monitoring Presisi, sampai dengan nanti pengantaran ke tempat hotel karantina tersebut, termasuk pada saat karantina, jangan sampai ada pelanggaran-pelanggaran lain," tuturnya.
"Kemarin Bapak menteri sudah menyampaikan untuk masalah kekarantinaan kita dari 7 hari menjadi 5 hari, jangan sampai melakukan pelanggaran dan harus sama-sama kita tegakkan apa yang menjadi regulasi dan aturan dari pemerintah yang sudah diputuskan," ucap Dedi.
Simak video 'Jokowi Soroti Kapolri Gegara Adanya Permainan Karantina':
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya...