Menparekraf Sandiaga Uno dan jajarannya berbeda suara soal isu jebakan karantina untuk turis asing. Meski anak buahnya berbicara lain, Sandiaga tetap mengusut kasus yang diungkapkannya sendiri ini.
Dirangkum detikcom, Selasa (1/2/2022), berdasarkan pengaduan lewat e-mail, Sandi menyebut ada wisatawan asal Ukraina yang akan berlibur bersama anaknya ke Bali, lalu menjalani karantina sesuai aturan. Namun, saat hari terakhir karantina, hasil tes PCR dinyatakan positif, padahal mereka mengaku tak mengalami gejala.
"Minggu lalu, saya mendapat laporan dari salah satu wisatawan asal Ukraina bahwa ia bersama anak perempuannya yang berencana untuk berlibur di Bali mendapat masalah. Di hari terakhir karantina, di salah satu hotel di Jakarta, mereka mendapat kabar bahwa tes PCR yang mereka ambil sebelum meninggalkan hotel menunjukkan hasil 'positif'," kata Sandi.
Si wisatawan meminta tes PCR ulang. Dia meyakini hasil tes tersebut salah, namun petugas disebut tak mengizinkan mereka melakukan tes dari pihak selain yang disediakan petugas karantina.
Mereka lalu disodori perpanjangan karantina dengan biaya besar. Turis asal Ukraina ini merasa ditipu.
Sandi mengaku tak segan akan menindak oknum yang mencoreng nama Indonesia. "Saya tidak akan segan untuk menindak tegas oknum-oknum yang mencoba mengambil keuntungan namun mencoreng nama baik Indonesia!" ujar Sandiaga.
Berbeda dengan Sandiaga, Kemenparekraf menyebut penyebab permasalahan ini hanya miskomunikasi antara hotel dan turis Ukraina, bukan jebakan karantina seperti yang diduga menteri mereka.
"Berdasarkan temuan di lapangan, ini lebih kepada miskomunikasi antara penyedia dan pelaku perjalanan. Dari Tim Kemenparekraf melakukan komunikasi, advokasi, dan menghubungkan dengan pihak-pihak terkait sehingga adanya kejelasan mengenai prosedur karantina," bunyi keterangan pers Kemenparekraf yang diterima, Minggu (30/1/2022).
Agar miskomunikasi tak kembali terjadi, Kemenparekraf mengaku sudah membuat aturan baru, yaitu membuat help desk untuk turis dari luar negeri. Aturan ini bersifat antisipatif.
"Langkah antisipasi yang dilakukan agar hal ini tidak terulang, kami sedang menyiapkan help desk diperuntukkan bagi wisatawan mancanegara yang akan mulai datang dengan dibukanya border, dan kami juga siap membantu jika ada hal-hal yang perlu kami advokasi," jelas Kemenparekraf.
Apa yang dikatakan Sandiaga Uno setelah jajarannya berbicara sebaliknya?
Simak juga 'Karantina Pelaku Perjalanan Luar Negeri Kini Jadi 5 Hari!':
(gbr/gbr)