Jebakan Karantina Diusut Sandi Meski Anak Buah Sebut Miskom Belaka

Jebakan Karantina Diusut Sandi Meski Anak Buah Sebut Miskom Belaka

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 01 Feb 2022 06:20 WIB
Desa Wisata Wae Rebo di Manggarai, NTT
Foto: Sandiaga Uno (Kemenparekraf).
Jakarta -

Menparekraf Sandiaga Uno dan jajarannya berbeda suara soal isu jebakan karantina untuk turis asing. Meski anak buahnya berbicara lain, Sandiaga tetap mengusut kasus yang diungkapkannya sendiri ini.

Dirangkum detikcom, Selasa (1/2/2022), berdasarkan pengaduan lewat e-mail, Sandi menyebut ada wisatawan asal Ukraina yang akan berlibur bersama anaknya ke Bali, lalu menjalani karantina sesuai aturan. Namun, saat hari terakhir karantina, hasil tes PCR dinyatakan positif, padahal mereka mengaku tak mengalami gejala.

"Minggu lalu, saya mendapat laporan dari salah satu wisatawan asal Ukraina bahwa ia bersama anak perempuannya yang berencana untuk berlibur di Bali mendapat masalah. Di hari terakhir karantina, di salah satu hotel di Jakarta, mereka mendapat kabar bahwa tes PCR yang mereka ambil sebelum meninggalkan hotel menunjukkan hasil 'positif'," kata Sandi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Si wisatawan meminta tes PCR ulang. Dia meyakini hasil tes tersebut salah, namun petugas disebut tak mengizinkan mereka melakukan tes dari pihak selain yang disediakan petugas karantina.

Mereka lalu disodori perpanjangan karantina dengan biaya besar. Turis asal Ukraina ini merasa ditipu.

ADVERTISEMENT

Sandi mengaku tak segan akan menindak oknum yang mencoreng nama Indonesia. "Saya tidak akan segan untuk menindak tegas oknum-oknum yang mencoba mengambil keuntungan namun mencoreng nama baik Indonesia!" ujar Sandiaga.

Berbeda dengan Sandiaga, Kemenparekraf menyebut penyebab permasalahan ini hanya miskomunikasi antara hotel dan turis Ukraina, bukan jebakan karantina seperti yang diduga menteri mereka.

"Berdasarkan temuan di lapangan, ini lebih kepada miskomunikasi antara penyedia dan pelaku perjalanan. Dari Tim Kemenparekraf melakukan komunikasi, advokasi, dan menghubungkan dengan pihak-pihak terkait sehingga adanya kejelasan mengenai prosedur karantina," bunyi keterangan pers Kemenparekraf yang diterima, Minggu (30/1/2022).

Agar miskomunikasi tak kembali terjadi, Kemenparekraf mengaku sudah membuat aturan baru, yaitu membuat help desk untuk turis dari luar negeri. Aturan ini bersifat antisipatif.

"Langkah antisipasi yang dilakukan agar hal ini tidak terulang, kami sedang menyiapkan help desk diperuntukkan bagi wisatawan mancanegara yang akan mulai datang dengan dibukanya border, dan kami juga siap membantu jika ada hal-hal yang perlu kami advokasi," jelas Kemenparekraf.

Apa yang dikatakan Sandiaga Uno setelah jajarannya berbicara sebaliknya?

Simak juga 'Karantina Pelaku Perjalanan Luar Negeri Kini Jadi 5 Hari!':

[Gambas:Video 20detik]



Sandi mengatakan dirinya tetap akan mengusut jebakan karantina. "Kami akan terus melakukan tindak lanjut atas peristiwa tersebut dan akan menindak tegas bila peristiwa tersebut terulang lagi," kata Sandiaga kepada detikcom, Senin (31/1).

"Sampai saat ini akan masih menindaklanjuti kasus yang dialami warga Ukraina tersebut. Dan memang bila ada pelanggaran, tentu ada sanksi tegas sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku di negara ini," imbuhnya.

Sandiaga juga mengajak seluruh pihak mengawasi dugaan-dugaan pelanggaran karantina. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu tak ingin ada kejadian yang merugikan para turis.

"Kami akan mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama mengawasi dan gerak cepat bila ada kejadian seperti ini lagi yang terjadi pada turis asing maupun wisatawan lokal," ujarnya.

Lebih lanjut Sandiaga menuturkan Kemenparekraf terus memantau pemulihan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di sektor pariwisata. Dia menekankan geliat pariwisata harus ditumbuhkan kembali setelah sempat terhenti karena lonjakan kasus COVID-19.

Halaman 2 dari 2
(gbr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads