Sementara itu, Kemenparekraf menyebut penyebab permasalahan ini hanya miskomunikasi antara hotel dan turis Ukraina, bukan jebakan karantina seperti yang diduga Sandiaga.
"Berdasarkan temuan di lapangan, ini lebih kepada miskomunikasi antara penyedia dan pelaku perjalanan. Dari Tim Kemenparekraf melakukan komunikasi, advokasi, dan menghubungkan dengan pihak-pihak terkait sehingga adanya kejelasan mengenai prosedur karantina," bunyi keterangan pers Kemenparekraf yang diterima, Minggu (30/1/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agar miskomunikasi tak kembali terjadi, Kemenparekraf mengaku sudah membuat aturan baru, yaitu membuat help desk untuk turis dari luar negeri. Aturan ini bersifat antisipatif.
"Langkah antisipasi yang dilakukan agar hal ini tidak terulang, kami sedang menyiapkan help desk diperuntukkan bagi wisatawan mancanegara yang akan mulai datang dengan dibukanya border, dan kami juga siap membantu jika ada hal-hal yang perlu kami advokasi," jelas Kemenparekraf.
(fca/gbr)