Ancaman Sandiaga Dianggap Anak Buah Miskom Semata

Ancaman Sandiaga Dianggap Anak Buah Miskom Semata

Tim detikcom - detikNews
Senin, 31 Jan 2022 09:02 WIB
Wisatawan asing mengunjungi Bali. dikhy sasra/ilustrasi/detikfoto
Foto: Ilustrasi turis asing (Dikhy Sasra/detikcom)
Jakarta -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno membongkar dugaan praktik jebakan karantina turis asing asal Ukraina di salah satu hotel di Jakarta. Dia bahkan mengancam menindak tegas oknum yang mencari keuntungan pribadi dengan cara-cara yang berakibat nama baik Indonesia tercoreng.

Namun Kemenparekraf mengeluarkan pernyataan yang sedikit berbeda dari Sandiaga. Kemenparekraf menyebut penyebab permasalahan ini hanya miskomunikasi antara hotel dengan turis Ukraina, bukan jebakan karantina seperti yang diduga Sandiaga.

"Berdasarkan temuan di lapangan, ini lebih kepada miskomunikasi antara penyedia dan pelaku perjalanan. Dari Tim Kemenparekraf melakukan komunikasi, advokasi, dan menghubungkan dengan pihak-pihak terkait sehingga adanya kejelasan mengenai prosedur karantina," bunyi keterangan pers Kemenparekraf yang diterima, Minggu (30/1/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agar miskomunikasi tak kembali terjadi, Kemenparekraf mengaku sudah membuat aturan baru, yaitu membuat help desk untuk turis dari luar negeri. Aturan ini bersifat antisipatif.

"Langkah antisipasi yang dilakukan agar hal ini tidak terulang, kami sedang menyiapkan help desk diperuntukkan bagi wisatawan mancanegara yang akan mulai datang dengan dibukanya border, dan kami juga siap membantu jika ada hal-hal yang perlu kami advokasi," jelas Kemenparekraf.

ADVERTISEMENT

Kemenparekraf akan memastikan seluruh pelaku pariwisata menjalankan prokes dan aturan terkait kunjungan wisata mancanegara. Selain itu, Kemenparekraf mengatakan akan lebih dalam lagi terlibat dalam monitoring pelaksanaan surat edaran, baik dari Kemenkes dan Satgas COVID-19.

Hal ini sempat membuat khawatir para pengusaha wisata di Pulau Dewata. Tindakan itu dinilai telah mencoreng citra pariwisata nasional khususnya Bali.

"Bukan hanya (merugikan pariwisata) Bali menurut saya, (tetapi) merugikan citra wisata nasional," kata Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana dalam pesan singkatnya kepada detikcom, kemarin.

Simak cerita Sandiaga soal dugaan jebakan karantina di halaman berikutnya.

Saksikan juga 'Karantina PPLN Tetap Dilaksanakan Terpusat Meski Negatif Covid-19':

[Gambas:Video 20detik]



Gus Agung itu meminta pelaku pariwisata Bali untuk belajar dari adanya fenomena yang terjadi di Jakarta. Ia berharap hal serupa tidak terjadi di Pulau Dewata.

"Belajar dari kesalahan ini, jangan sampai terjadi di Bali," harap Gus Agung.

Tak hanya itu, Gus Agung juga meminta agar wisman yang hendak liburan ke Bali dapat menjalani karantina langsung di Pulau Dewata. Ia mengaku sedang mengerjakan upaya tersebut.

"Ini lagi kita kerjakan (agar wisman bisa langsung dikarantina di Bali). Sedang berkoordinasi dengan semua pihak," ungkapnya.

Berikut cerita Sandiaga Uno soal dugaan jebakan karantina terhadap turis Ukraina yang dibagikan di akun Instagram resminya, seperti dilihat detikcom, Sabtu (29/1):

Minggu lalu, saya mendapat laporan dari salah satu wisatawan asal Ukraina bahwa ia bersama anak perempuannya yang berencana berlibur di Bali mendapat masalah. Di hari terakhir karantina, di salah satu hotel di Jakarta, mereka mendapat kabar bahwa tes PCR yang mereka ambil sebelum meninggalkan hotel menunjukkan hasil 'positif'.

Secara langsung, mereka memohon pertolongan agar bisa melakukan tes PCR ulang karena mereka percaya bahwa hasilnya salah. Selain itu, tentunya akan memakan biaya lebih besar lagi.

Sebagai wujud GERAK CEPAT kami di @kemenparekraf.ri untuk BANGKITKAN EKONOMI dan menyelamatkan LAPANGAN KERJA di sektor pariwisata, kami berupaya untuk hadirkan keadilan sekaligus memberi kenyamanan bagi para wisatawan. Jangan sampai ada wisatawan yang membawa kesan negatif karena ini tentunya akan mencoreng pariwisata dan nama baik Indonesia.

Alhamdulillah, secara cepat masalahnya sudah tersolusikan. Mereka saat ini sedang menikmati pariwisata di Bali. Saya berharap ke depannya tidak ada lagi wisatawan yang mendapat pengalaman yang kurang mengenakkan.

Saya tidak akan segan untuk menindak tegas oknum-oknum yang mencoba mengambil keuntungan namun mencoreng nama baik Indonesia!

Simak isi email lengkap turis Ukraina kepada Sandi di halaman berikutnya.

Sementara itu, ini isi email turis Ukraina kepada Sandi:

Halo! Nama saya (disamarkan oleh Sandiaga) dan mohon maaf saya mengganggu Anda, tetapi saya benar-benar tidak ada pilihan lain. Saya dan putri saya yang berumur 6 tahun telah menjalani karantina hari terakhir di Jakarta sebelum berangkat ke Bali dan hasil tes PCR terakhir kami positif karena kesalahan.

Hotel (disamarkan Sandiaga) tidak membolehkan kami untuk tes PCR satu kali lagi dari pihak luar, sehingga bisa menunjukkan apakah hasil sebelumnya benar atau itu tidak adil! Ini benar-benar keterlaluan. Kami tidak memiliki gejala apa pun dan isolasi tambahan sangat mahal. Jadi kami yakin aku merasa kami telah ditipu!

Saya punya teman yang berada di rumah sakit karantina, dikurung seperti sandera tanpa gejala apa pun dan anak saya bersama-sama. Ini tak bisa dipercaya. Saya butuh bantuan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads