Jakarta -
Menko Polhukam Mahfud Md 'menjewer' Said Didu gara-gara cuitan 'beruntung' soal gugurnya 3 prajurit TNI yang ditembak KKB di Papua. Namun, yang menarik adalah Said Didu 'dijewer' Mahfud via WhatsApp (WA).
Bagaimana awal mula kejadian Mahfud menjewer Said Didu ini? Peristiwa berawal saat Said Didu meretwit sebuah berita komentar Mahfud Md terkait 3 prajurit TNI menjadi korban KKB di Papua. Dalam cuitannya, Said Didu menuliskan pesan seolah ditunjukkan kepada Mahfud Md.
"Innalillahi. Kok ada kata beruntung?," tulis Said Didu dalam Twitter pribadinya, seperti dilihat, seperti dilihat Minggu (30/1/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, Mahfud pun memberikan tanggapan. Mahfud membantah bahwa dirinya tidak pernah bilang 'beruntung' atas peristiwa tersebut.
"Soal tewasnya 3 orang TNI di Papua tak pernah saya bilang 'Beruntung yang mati bukan warga sipil'. Yang saya bilang: 'KKB membunuh TNI dengan brutal, untungnya tidak ada korban warga sipil'," tulis Mahfud.
Mahfud menyebut, di media sosial Said Didu membuat narasi yang terkesan sengaja membelokkan. Atas hal itu, Mahfud bakal 'menjewer' langsung Said Didu lewat WhatsApp.
"Di medsos @msaid_didu membuat narasi yang sepertinya sengaja ingin membuat kesan yang dibelokkan. Nanti saya jewer dia, langsung ke WA-nya agar jeweran saya tak tersebar. Dia itu suka bercanda tapi terkadang off side," ucapnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:
Saksikan juga 'Operasi Cartenz Dimulai, Kapolda Papua Minta Anggota Tahan Diri Hadapi KKB':
[Gambas:Video 20detik]
Penjelasan Said Didu
Said Didu yang 'dijewer' Mahfud Md gara-gara cuitan 'beruntung' kembali merespons Mahfud. Said Didu memberi penjelasan terhadap Mahfud.
"Prof @mohmahfudmd yth, izin saya jelaskan. Dalam mention saya hanya bertanya 'kok ada kata beruntung?' karena saya tidak tahu dari siapa kata tersebut. Jadi tidak sama sekali menunjuk bahwa kata-kata tersebut dari Bapak," kata Said Didu dalam cuitan di Twitter pribadinya, Minggu (30/1).
Mahfud diketahui telah memberikan klarifikasi atas tuduhan Said Didu soal kata 'beruntung' dalam peristiwa gugurnya 3 prajurit TNI di Papua itu. Mahfud membantah bahwa dirinya tidak pernah bilang 'beruntung' atas peristiwa tersebut.
Dengan klarifikasi Mahfud itu, Said Didu menyebut permasalahan soal 'beruntung' sudah klir. Lalu, dia pun mengucapkan terima kasih atas teguran lewat 'jeweran' dari Mahfud Md.
Komentar Mahfud soal 3 Prajurit TNI Gugur
Mahfud Md berkomentar soal tiga prajurit TNI yang tewas ditembak oleh KKB di Papua. Mahfud mengatakan saat ini TNI bersifat defensif di Papua.
Hal itu dikatakan Mahfud usai memimpin rapat koordinasi bersama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Dirjen Polpum Kemendagri, Deputi II BIN, Kabaintelkam Polri, Pangdam XVII Cendrawasih, XVI Pattimura, dan Pangdam XVIII Kasuari, serta Kapolda Maluku, Kapolda Maluku Utara, Kapolda Papua, dan Kapolda Papua Barat. Rapat di gelar secara virtual hari ini di kantor Kemenko Polhukam, Jumat (28/1).
"Kemudian di Papua memang ada penembakan. Beberapa waktu terakhir ini memang ada beberapa warga TNI meninggal, tetapi memang itu merupakan ya perubahan situasi baru di dalam pendekatan baru. Sekarang TNI itu bersifat defensif, tidak ofensif," kata Mahfud.
Mahfud mengatakan, sejak pendekatan itu diberlakukan, tidak ada lagi korban warga sipil di Papua. Sasarannya kini mengarah ke anggota TNI atau Polri.
"Tapi satu kemajuan yang harus kita pelihara, tidak ada korban masyarakat atau warga sipil sejak ada pendekatan baru itu. Sasarannya memang, kalau nggak ke TNI, ya ke Polri," ujar Mahfud.
"Nah, ini dulu, masyarakat sipil harus dijaga dulu keselamatannya. Sekarang bagaimana cara defensif dengan pendekatan baru itulah yang menurut Pak Panglima tadi akan segera dievaluasi dan disempurnakan," tambahnya.
Selanjutnya, Mahfud mengatakan pihaknya akan membentuk tim untuk menyelesaikan masalah yang belakangan ini terjadi di wilayah timur Indonesia itu. Menurutnya, kejadian ini berulang dan segera harus diselesaikan.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini