'Dijewer' Mahfud Md soal Kata 'Beruntung', Said Didu Beri Penjelasan Ini

'Dijewer' Mahfud Md soal Kata 'Beruntung', Said Didu Beri Penjelasan Ini

Farih Maulana Sidik - detikNews
Minggu, 30 Jan 2022 22:39 WIB
Said Didu (Arief Ikhsanudin/detikcom)
Foto: Said Didu (Arief Ikhsanudin/detikcom)
Jakarta -

Said Didu 'dijewer' Menko Polhukam Mahfud Md gara-gara cuitan 'beruntung' terkait gugurnya 3 prajurit TNI di Papua yang ditembak oleh KKB. Said Didu pun memberi penjelasan terhadap Mahfud.

"Prof @mohmahfudmd yth, izin saya jelaskan. Dalam mention saya hanya bertanya 'kok ada kata beruntung?' karena saya tidak tahu dari siapa kata tersebut. Jadi tidak sama sekali menunjuk bahwa kata-kata tersebut dari Bapak," kata Said Didu dalam cuitan di Twitter pribadinya, Minggu (30/1/2022).

Mahfud diketahui telah memberikan klarifikasi atas tuduhan Said Didu soal kata 'beruntung' dalam peristiwa gugurnya 3 prajurit TNI di Papua itu. Mahfud membantah bahwa dirinya tidak pernah bilang 'beruntung' atas peristiwa tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Soal tewasnya 3 orang TNI di Papua tak pernah saya bilang 'Beruntung yang mati bukan warga sipil'. Yang saya bilang: 'KKB membunuh TNI dengan brutal, untungnya tidak ada korban warga sipil'," tulis Mahfud.

Dengan klarifikasi Mahfud itu, Said Didu menyebut permasalahan soal 'beruntung' sudah klir. Lalu, dia pun mengucapkan terima kasih atas teguran lewat 'jeweran' dari Mahfud Md.

ADVERTISEMENT

Diberitakan sebelumnya, Mahfud Md 'menjewer' Said Didu gara-gara cuitannya soal gugurnya 3 prajurit TNI yang ditembak oleh KKB di Papua. Mahfud menegaskan bahwa apa yang disampaikannya tidak sesuai apa yang dituduhkan Said Didu.

Awalnya, Said Didu meretweet sebuah berita tanggapan Mahfud Md terkait KKB yang menembak 3 prajurit TNI. Dalam cuitannya itu, Said Didu juga menuliskan pesan tanggapan yang ditujukan untuk Mahfud Md.

"Innalillahi. Kok ada kata beruntung?," tulis Said Didu dalam cuitan di Twitter pribadinya, seperti dilihat, seperti dilihat Minggu (30/1).

Lalu, Mahfud pun memberikan tanggapan. Mahfud membantah bahwa dirinya tidak pernah bilang 'beruntung' atas peristiwa tersebut.

Mahfud menyebut di media sosial, Said Didu membuat narasi yang terkesan sengaja membelokkan. Atas hal itu, Mahfud bakal 'menjewer' langsung Said Didu lewat WhatsApp.

"Di medsos @msaid_didu membuat narasi yang sepertinya sengaja ingin membuat kesan yang dibelokkan. Nanti saya jewer dia, langsung ke WA-nya agar jeweran saya tak tersebar. Dia itu suka bercanda tapi terkadang off side," ucapnya.

Komentar Mahfud soal 3 Prajurit TNI Gugur

Mahfud Md berkomentar soal tiga prajurit TNI yang tewas ditembak oleh KKB di Papua. Mahfud mengatakan saat ini TNI bersifat defensif di Papua.

Hal itu dikatakan Mahfud usai memimpin rapat koordinasi bersama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Dirjen Polpum Kemendagri, Deputi II BIN, Kabaintelkam Polri, Pangdam XVII Cendrawasih, XVI Pattimura, dan Pangdam XVIII Kasuari, serta Kapolda Maluku, Kapolda Maluku Utara, Kapolda Papua, dan Kapolda Papua Barat. Rapatdigelar secara virtual hari ini di kantor Kemenko Polhukam, Jumat (28/1).

"Kemudian di Papua memang ada penembakan. Beberapa waktu terakhir ini memang ada beberapa warga TNI meninggal, tetapi memang itu merupakan ya perubahan situasi baru di dalam pendekatan baru. Sekarang TNI itu bersifat defensif, tidak ofensif," kata Mahfud.

Mahfud mengatakan, sejak pendekatan itu diberlakukan, tidak ada lagi korban warga sipil di Papua. Sasarannya kini mengarah ke anggota TNI atau Polri.

"Tapi satu kemajuan yang harus kita pelihara, tidak ada korban masyarakat atau warga sipil sejak ada pendekatan baru itu. Sasarannya memang, kalau nggak ke TNI, ya ke Polri," ujar Mahfud.

"Nah, ini dulu, masyarakat sipil harus dijaga dulu keselamatannya. Sekarang bagaimana cara defensif dengan pendekatan baru itulah yang menurut Pak Panglima tadi akan segera dievaluasi dan disempurnakan," tambahnya.

Selanjutnya, Mahfud mengatakan pihaknya akan membentuk tim untuk menyelesaikan masalah yang belakangan ini terjadi di wilayah timur Indonesia itu. Menurutnya, kejadian ini berulang dan segera harus diselesaikan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads