Mengalami pemutusan hubungan Kkrja (PHK) tentu menyakitkan bagi semua orang. Itulah yang juga pernah dialami Sutrisno, warga Kalideres, Jakarta Barat.
Sutrisno kini sudah lanjut usia, 80 tahun. Meskipun lansia, semangatnya menyala. Dia tetap berdagang dan pantang mengemis. Eksistensinya di hiruk pikuk Ibu Kota sempat viral di media sosial, saat dia menawarkan tenaganya sebagai kuli.
Dulu, Sutrisno sempat di-PHK. Dia tidak banyak mengharapkan bantuan dari pemerintah. Ia lebih memilih bekerja di usianya yang tergolong lansia ketimbang mengharapkan bantuan datang.
"Oh saya nggak ngarepin (berharap bantuan pemerintah) kalau saya perlu. Kalau ini kasihkan saya pekerjaan deh, walau sehari dua hari mendingan keluar tenaga. Tempo hari ya berharap lama-kelamaan bosen sendiri saya. Saya sudah nggak begitu berharap lagi. Saya berharap dari tuan-tuan yang ngasih saya pekerjaan," ungkap dia.
Sutrisno sekarang hidup seorang diri. Ia berkata bahwa istrinya sudah meninggal, sedangkan tiga anaknya berada di luar kota dan sudah menjalani kehidupan masing-masing dengan keluarga kecilnya.
"Saya tinggal sendiri karena istri saya sudah meninggal. Kalau anak saya di luar kota semua. Satu di Yogyakarta, satu di Cilacap, dan satu lagi di Sukabumi. Mereka masing-masing punya tiga anak. Lucu ya, jadi saya punya sembilan cucu," cerita Sutrisno.
Sekarang, sehari-hari Sutrisno berdagang buah secara keliling di bilangan Kalideres, Jakarta Barat. Jadwal rutin berdagang buah dia lakukan setiap hari sekitar pukul 07.00 WIB pagi dan pulang pukul 13.00 WIB siang.
"Kecuali hujan tiga hari berturut-turut saya di jalan sampai jam 11 malam, terpaksa berteduh di pertokoan karena hujan tidak berhenti," cerita dia.
Simak juga 'Penjaga 'Terakhir' Warisan Gambang Kromong dari Tangerang':