Kala Anies Bahas Bhinneka Tunggal Ika: Kata Terpentingnya Adalah 'Tunggal'

Kala Anies Bahas Bhinneka Tunggal Ika: Kata Terpentingnya Adalah 'Tunggal'

Zunita Putri - detikNews
Minggu, 30 Jan 2022 12:07 WIB
Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan menyampaikan pidato kebudayaan saat acara Zulhas Award. Dia berpidato di depan 3 kandidat potensial capres 2024.
Anies Baswedan di Acara Zulhas Award (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bicara mengenai kata terpenting dalam 'Bhinneka Tunggal Ika'. Menurut Anies, dari tiga kata itu, yang paling penting adalah kata 'tunggal'. Kenapa?

Hal tersebut disampaikan Anies saat pidato di acara Pidato Kebangsaan Zulkifli Hasan 'Indonesia Butuh Islam Tengah' yang ditayangkan di YouTube Zulhas, Sabtu (29/1/2022). Anies menyampaikan hal itu merujuk pada pernyataan Ketum PAN Zulkifli Hasan terkait Islam yang melebur dengan budaya di Indonesia.

Zulhas dalam pidato itu menuturkan alasan agama Islam menjadi agama mayoritas di Indonesia. Hal itu, kata Zulhas, terjadi karena Islam melebur dengan masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Islam menjadi agama terbesar di Indonesia karena karakternya yang adaptif, akomodatif, mengayomi, melebur, tidak membentur-benturkan, moderat, tengahan, Islam datang ke nusantara tidak bersifat menaklukkan tetapi peleburan. Islam datang ke Aceh, tidak menghilangkan budaya aceh. Tetapi memperkaya budaya Aceh menjadi Aceh yang islami. Islam datang ke tatar Sunda tidak menghilangkan kesundaan tetapi melahirkan budaya Sunda yang islami," tutur Zulhas dalam pidatonya.

"Islam hadir di suku Jawa, Bugis, Sasak, tidak menghancurkan kebudayaan yang ada. Tetapi memperkayanya dengan khazanah dan nilai luhur-luhur Islam. Maka, dengan semua itu sejak berabad-abad lalu, Islam telah menjadi karakter masyarakat nusantara yang tak bisa dipisahkan apalagi diceraikan," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Zulhas pun menyebut ada beberapa kelompok yang membenturkan agama dengan negara dan mempersoalkan kembali Pancasila sebagai ideologi negara. Zulhas menyebut kelompok itu memiliki pikiran usang.

"Agama dan negara sama sekali tidak bertentangan. Pikiran menjadi Indonesia sebagai negara agama, atau menawarkan konsep khilafah internasional adalah pikiran usang dan tak hargai sejarah panjang pendirian bangsa ini," kata Zulhas.

Kata Terpenting 'Bhinneka Tunggal Ika'

Setelah Zulhas menyampaikan pidato, giliran Anies Baswedan yang berpidato. Saat berpidato itu, Anies mengungkapkan kata terpenting dalam 'Bhinneka Tunggal Ika'

"Pak Zul menggarisbawahi tidak mungkin terjadi persatuan tanpa ada keadilan, di sini saya ingin teruskan sedikit.... Bahwa kalimat 'Bhinneka Tunggal Ika' yang juga banyak dibahas, di sini ada gambarnya, garuda Pancasila, lambang garuda, di bawahnya garuda Pancasila yang tadi digunakan Pak Zul menggambarkan Bhinneka Tunggal Ika. Apa kata terpenting dari 3 kata itu? Kata terpentingnya adalah 'Tunggal'," ujar Anies.

Namun, Anies menilai akhir-akhir ini yang diserukan kata terpentingnya adalah 'Bhinneka'. Anies menyebut itu sebagai suatu masalah.

"Tapi akhir-akhir ini kita menganggap kata terpentingnya adalah 'bhinneka'. That's is a problem, dan ketika kita bicara umat Islam sebagai umat yang di tengah, maka umat Islam harus mengembalikan fokusnya kepada tunggal," tutur Anies.

Simak Video 'Momen Mesra Zulhas Gandeng Erick Thohir, Anies hingga RK':

[Gambas:Video 20detik]



Mengapa kata 'Tunggal' menjadi kata kunci?

"Kenapa? Bhinneka itu beragam, tunggal itu satu, ika itu ini, bahasa Sanskerta, kalau bahasa Jawa sekarang iki, iki,iku,kui, itu akar katanya ika. Kata kuncinya tunggal, jadi 'beragam yang satu itu'," jelas Anies.

Menurut Anies, para pendiri Indonesia memilih kalimat 'Bhinneka Tunggal Ika' itu memahami bahwa asal-usul itu tidak bisa disatukan. Yang bisa dipersatukan itu, kata Anies, adalah tujuan.

"Para pendiri republik ini sadar persis, asal-usul tidak bisa dipersatukan, yang bisa dipersatukan itu adalah tujuan. Ketika mencoba mempersatukan asal usul, yang terjadi malah perpecahan," jelasnya.

"Karena itulah kita mencapai tujuan yang apa? Kenapa kita memilih jadi tunggal? Karena kita menginginkan hadir keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Jadi kenapa yang beragam ini memilih untuk jadi tunggal, karena kita dijajah, kita mengalami operasi, kita ingin merasakan keadilan, kita ingin merasakan kesejahteraan, untuk itulah kita harus bersatu," lanjutnya.

Anies menegaskan anjuran bersatu itu adalah mempersatukan tujuan bukan asal-usul. Anies pun menyebut akhir-akhir ini muncul masalah terkait konteks 'Bhinneka Tunggal Ika'.

"Nah akhir-akhir ini dorongan kita justru lebih banyak membicarakan tentang menyamakan asal-usul. Ini tidak mungkin tercapai, sehingga Bhinneka Tunggal Ika kata kuncinya adalah 'Tunggal'," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(zap/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads