Isi E-Mail kepada Sandiaga
Lalu bagaimanakah isi surat pengaduan kepada Sandiaga itu. Berikut isinya.
"Halo! Nama saya (disamarkan oleh Sandiaga) dan mohon maaf saya mengganggu Anda, tetapi saya benar-benar tidak ada pilihan lain," demikian isi e-mail pengaduan yang diunggah Sandiaga Uno itu. E-mail tersebut dikirimkan dalam bahasa Inggris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Turis itu menceritakan bahwa dia dan putrinya telah menjalani karantina hingga hari terakhir. Namun hasil tes PCR terakhir menunjukkan positif COVID-19.
"Saya dan putri saya yang berumur 6 tahun telah menjalani karantina hari terakhir di Jakarta sebelum berangkat ke Bali dan hasil tes PCR terakhir kami positif karena kesalahan," katanya.
Turis itu juga mengadukan dirinya tak diperbolehkan untuk melakukan tes PCR sebagai pembanding. Turis itu pun merasa diperlakukan tidak adil.
"Hotel (disamarkan Sandiaga) tidak membolehkan kami untuk tes PCR satu kali lagi dari pihak luar, sehingga bisa menunjukkan apakah hasil sebelumnya benar atau itu tidak adil! Ini benar-benar keterlaluan," sebut dia.
Lebih lanjut, WNA Ukrania itu mengatakan dirinya tidak mengalami gejala. Dia merasa tengah ditipu.
"Kami tidak memiliki gejala apa pun dan isolasi tambahan sangat mahal. Jadi kami yakin aku merasa kami telah ditipu!" jelasnya.
"Saya punya teman yang berada di rumah sakit karantina, dikurung seperti sandera tanpa gejala apa pun dan anak saya bersama-sama. Ini tak bisa dipercaya. Saya butuh bantuan!" lanjutnya.
Saksikan juga: Penjaga 'Terakhir' Warisan Gambang Kromong dari Tangerang