Sebanyak delapan sekolah di Jakarta Pusat (Jakpus) sempat ditutup akibat ada pihak yang positif COVID-19. Kini sekolah-sekolah tersebut kembali diperbolehkan melakukan pembelajaran tatap muka (PTM).
Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakpus Uripasih mengatakan delapan sekolah tersebut sudah diperbolehkan kembali melakukan PTM 100 persen karena hasil tracing yang dilakukan puskesmas hasilnya negatif COVID-19.
"Iya sudah (dibuka), ketika di-tracing kan sudah negatif, ketika di-tracing, di-swab, hasilnya sudah tiga hari negatif semua, kan aman tuh. Ya sudah, silakan, diperbolehkan dibuka," kata Uripasih saat dihubungi, Jumat (28/1/2022).
Uripasih mengatakan awalnya terdapat 18 sekolah yang ditutup karena adanya siswa yang terpapar COVID-19. Artinya, saat ini tersisa 10 sekolah yang masih menjalankan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"Ada 18 (sekolah awalnya yang ditutup), yang 8 sudah negatif, sisa 10 (sekolah)," katanya.
Berdasarkan data yang diterima detikcom, 8 sekolah tersebut adalah SDN Serdang 07, SDN Johar Baru 03, SDN Kristen Saint John, SD Santo Mikael, SMA Muhammadiyah 16, SD Budi Mulia, SMK Farmasi Ditkesad, dan SMA Kanaan Jakarta.
Uripasih mengatakan saat ini 10 sekolah yang masih ditutup masih dilakukan tracing. Jika hasil tracing sudah menunjukkan negatif, sekolah-sekolah tersebut sudah boleh PTM kembali.
"Kalau hasil tracing dari puskesmas kan biasa tiga hari sudah ada hasil. Kalau sudah hasil negatif, baru diperbolehkan masuk lagi. Kalau masih positif, kita tracing lagi. Kan yang memperbolehkan dari puskesmas. Kalau sudah negatif semua, silakan masuk kembali, artinya aman," katanya.
Simak video 'Satgas COVID-19 IDI Minta Pemerintah Setop Pembelajaran Tatap Muka':