DKI Jakarta mencatatkan jumlah kasus kasus positif Omicron tembus 2.404 orang. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyoroti penambahan kasus Omicron yang kini lebih banyak transmisi lokal ketimbang kasus impor.
"Kemudian yang perlu kami sampaikan juga adalah terkait Omicron 2.404, kasus impor 1.309, lokal 1.095 orang. Ini sudah mendekati nih, tadinya didominasi oleh kasus impor dari luar negeri, sekarang importnya meningkat sudah 45 persen," kata Riza di Kramat Senen, Jakarta Pusat, Jumat (28/1/2022).
Riza meminta warga meningkatkan kewaspadaan terhadap pergeseran penularan kasus Omicron ini. Dia mewanti-wanti supaya perkantoran mulai menerapkan sistem kerja dari rumah atau work from home bagi karyawannya.
"Jadi harus hati-hati, seperti yang sudah disampaikan, Pak Jokowi berkali-kali mengatakan jangan keluar rumah, bahkan bekerja pun di kalau bisa dari rumah, ya, dari rumah," jelasnya.
Riz juga melaporkan keterisian tempat tidur RS rujukan COVID-19 di Jakarta masih di angka 45%, sedangkan tempat tidur ICU 14%. Riza menyebut keterisian tempat tidur RS COVID Jakarta masih dikatakan aman selama tak menyentuh angka 65%.
"BOR meningkat dari 3.992 yang terpakai 1.756 itu ada peningkatan beberapa minggu ini 45 persen batasannya itu jangan sampai 65 persen," tandasnya.
"ICU-nya dari 611 itu terpakai 86 ada 14 persen ini data yang ada," lanjutnya.
DKI Jakarta pada Kamis (27/1) lalu mencatatkan total 2.404 kasus varian Omicron. Sementara itu, jumlah kasus aktif COVID-19 mencapai 16.330 mencakup pasien yang dirawat maupun isolasi.
"Perlu digarisbawahi bahwa 15.451 orang dari jumlah kasus aktif (90,9 persen) merupakan transmisi lokal, sedangkan sisanya adalah pelaku perjalanan luar negeri," papar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia, dalam siaran pers.
Penambahan kasus COVID-19 harian tercatat sebanyak 4.149 kasus sehingga total menjadi 891.148 dengan 94,5 persen atau 3.920 kasus merupakan transmisi lokal.
Terkait lonjakan kasus Omicron, DKI hingga saat ini mencatatkan total 2.404 kasus konfirmasi positif.
"Dari 2.404 orang yang terinfeksi, sebanyak 1.309 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 1.095 lainnya adalah transmisi lokal," jelas Dwi.
(taa/dwia)