Gempa Vulkanik Terjadi karena Apa? Ini Fakta-faktanya

Gempa Vulkanik Terjadi karena Apa? Ini Fakta-faktanya

Salma Rafifa Aprillya - detikNews
Jumat, 28 Jan 2022 14:52 WIB
Seismograph with paper in action and earthquake - 3D Rendering
Gempa Vulkanik Terjadi Karena Apa? Ini Serba-serbinya - ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/Petrovich9)
Jakarta -

Gempa vulkanik merupakan salah satu jenis gempa bumi yang dibedakan berdasarkan proses terjadinya. Gempa bumi merupakan getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi.

Gempa bumi bisa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi atau lempeng bumi. Selain itu, gempa bumi bisa disebabkan oleh letusan gunung api.

Untuk mengetahui informasi lebih lengkap mengenai gempa vulkanik, simak ulasannya yang sudah kami rangkum berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gempa Vulkanik: Terjadi karena Erupsi Gunung Api

Dilansir dari situs MAGMA Indonesia, gempa vulkanik merupakan getaran mikro pada kerak bumi lokal yang diakibatkan oleh kegiatan magma atau erupsi gunung api. Gempa bumi jenis ini dapat terjadi sebelum, selama, atau sesudah erupsi gunung api.

Getaran ini disebabkan oleh gesekan magma dengan dinding batuan yang diterobos pada saat magma naik ke permukaan. Gempa bumi vulkanik ini biasanya hanya dirasakan di sekitar gunung api tersebut.

ADVERTISEMENT

Gempa Vulkanik: Ini Bedanya dengan Gempa Jenis Lain

Selain gempa vulkanik, sebenarnya ada jenis-jenis gempa bumi lainnya. Dilansir dari situs BPBD NTB, jenis-jenis gempa bumi ini dibedakan menjadi tiga, yakni berdasarkan penyebabnya, berdasarkan kedalamannya, dan berdasarkan gelombang/getaran gempa.

Berikut adalah jenis gempa berdasarkan penyebabnya:

  1. Gempa bumi tektonik
    Gempa ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng-lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan pelat tektonik.
  2. Gempa bumi tumbukan
    Gempa ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke Bumi. Jenis gempa bumi ini jarang terjadi.
  3. Gempa bumi runtuhan
    Gempa bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan. Gempa bumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
  4. Gempa bumi vulkanik
    Gempa bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum, sesaat atau sesudah gunung api meletus.

Gempa vulkanik terjadi karena apa dan perbedaannya dengan gempa jenis lain saat ini sudah diketahui. Untuk melihat informasi lain terkait gempa vulkanik, simak ulasan berikut ini.

Jenis Gempa Berdasarkan Kedalamannya

Selain karena penyebabnya, gempa bumi dibedakan berdasarkan kedalamannya. Ada tiga jenis gempa bumi yang dibedakan berdasarkan kedalamannya.

Berikut adalah rinciannya seperti dilansir dari situs BNPB NTB:

  1. Gempa bumi dalam
    Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi (di dalam kerak bumi). Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.
  2. Gempa bumi menengah
    Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.
  3. Gempa bumi dangkal
    Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.

Jenis Gempa Berdasarkan Gelombang/Getaran Gempa

Jenis gempa yang ketiga adalah jenis gempa yang dibedakan berdasarkan gelombang atau getaran gempa. Masih melansir dari situs BNPB NTB, ada 2 jenis gempa berdasarkan gelombang/getarannya, yakni:

  1. Gempa gelombang primer
    Gelombang primer (gelombang longitudinal) adalah gelombang atau getaran yang merambat di tubuh bumi dengan kecepatan antara 7-14 km/detik. Getaran ini berasal dari hiposentrum.
  2. Gempa gelombang sekunder
    Gelombang sekunder (gelombang transversal) adalah gelombang atau getaran yang merambat, seperti gelombang primer dengan kecepatan yang sudah berkurang,yakni 4-7 km/detik. Gelombang sekunder tidak dapat merambat melalui lapisan cair.

Alat Pengukur Gempa

Melansir dari situs BPBD Banda Aceh, gempa vulkanik dan gempa jenis lainnya bisa diukur dengan sebuah alat khusus. Alat tersebut adalah seismograf, seismograf bisa digunakan untuk mengukur kuat dan lemahnya suatu gempa bumi.

Besaran gempa yang terdeteksi di seismograf dicatat dengan menggunakan skala Richter. Skala Richter adalah skala yang dilaporkan oleh observatorium seismologi nasional yang diukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude.

Halaman 2 dari 2
(izt/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads