Bentrokan antar warga terjadi di Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah. Belakangan diketahui penyebab bentrokan karena persoalan batas tanah.
Bentrokan itu terjadi pada Selasa (25/1) yang melibatkan warga Desa Ori dan Desa Kariu di Pulau Haruku, Maluku Tengah. Akibat bentrokan itu, warga sipil tewas dan polisi terluka. Warga Desa Kariu sampai mengungsi di pegunungan untuk menghindari bentrokan tersebut.
Polda Maluku kemudian menurunkan satu kompi Brimob. Hal itu dilakukan untuk meredakan suasana yang sempat mencekam di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sudah tugaskan satu peleton Brimob ke sana kemarin sore untuk mengamankan, ditambah dengan personel dari Polsek Pulau Haruku dan Koramil," kata Kabid Humas Polda Maluku Kombes Roem.
"Tadi pagi sudah kami tambahkan lagi satu kompi Brimob Polda Maluku," sambungnya.
Warga Ngungsi ke Pegunungan Dievakuasi
Kapolda Maluku Irjen Lotharia Latif mengatakan warga Desa Kariu, Pulau Haruku, Maluku Tengah, Maluku, mengungsi ke pegunungan akibat bentrokan dengan Desa Ori. Latif menyampaikan warga yang mengungsi akan dievakuasi.
"Masyarakat Negeri Kariu yang sedang mengungsi di pegunungan akan dievakuasi," kata Latif.
Latif menuturkan pihaknya akan menyiapkan posko terpadu yang terdiri atas pengungsian, pos layanan kesehatan, dan dapur lapangan bagi warga. Dia juga akan berkoordinasi dengan pemda setempat, khususnya Dinas Sosial Maluku Tengah, untuk membantu meringankan kerugian materiil yang dialami warga.
"Disiapkan posko terpadu pengungsian, kesehatan, dapur lapangan. Kami berkoordinasi kepada pemda, khususnya Dinas Sosial, untuk menangani masalah kerugian materiil, seperti rumah rusak dan terbakar akibat kejadian," ucap dia.
Mantan Kapolda Nusa Tenggara Timur ini juga menyampaikan keprihatinan atas jatuhnya korban jiwa dalam bentrokan semalam yang berlangsung hingga pagi tadi. Dia berjanji akan menyelesaikan akar masalah secara terpadu dengan penegak hukum lainnya.
"Mengucapkan turut prihatin atas jatuhnya korban dan akan menyelesaikan permasalahan yang terjadi secara terpadu dengan aparat penegak hukum lainnya," ucap Latif.
Simak juga Video: Polisi Rangkul Tokoh Agama-Adat Cegah Bentrok di Maluku Berlanjut
Bentrok Akibat Persoalan Batas Tanah
Bentrokan yang melibatkan dua desa itu diketahui karena adanya persoalan batas tanah. Warga pun berharap persoalan batas tanah itu bisa cepat diselesaikan pemerintah.
"Warga meminta persoalan batas tanah yang menjadi sumber konflik segera bisa diselesaikan oleh pemerintah," kata Kabid Humas Polda Maluku Kombes Roem Ohoirat kepada detikcom, Rabu (26/1).
Roem menuturkan raja negeri yang hadir dalam pertemuan adalah raja negeri Ori dan Pelauw. Kedua raja negeri sepakat menyudahi perselisihan.
"Tujuan kedatangan Pak Kapolda tentunya mencari solusi dan penyelesaian dari masukan tokoh-tokoh. Malam ini dari Ori dan Pelauw, besok kami akan bertemu dengan warga Kariu di pengungsian, untuk juga mendengar masukan mereka," jelas Roem.
"Yang hadir tadi sepakat untuk tidak memperpanjang masalah dan meminta Polri mengamankan. Bapak Kapolda berterima kasih, menyambut baik dan mengapresiasi sikap dari Desa Ori dan Pelauw," imbuh Roem.
Baca warga mengungsi diminta kembali ke kampung halaman di halaman berikutnya
Forkopimda Minta Warga yang Mengungsi Kembali ke Kampung Halaman
Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Maluku mengunjungi pengungsi korban bentrokan warga di Negeri Aboru, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah. Forkopimda mengaku prihatin atas adanya bentrokan warga tersebut.
Tokoh Forkopimda yang menemui warga Kariuw di antaranya Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif, Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Richard Tampubolon, Wakil Gubernur Maluku Barnabas Orno, Danrem 151/Binaiya Brigjen TNI Arnold A.P Ritiauw, Dandim 1504 Kolonel Inf DC Soumokil, dan Ketua Sinode GPM Pendeta Elifas Maspaitella. Kedatangan mereka itu bertujuan melihat kondisi para pengungsi Kariuw yang terkena dampak konflik.
"Saat bertemu masyarakat Kariuw, Forkopimda merasa prihatin dan menyesalkan terjadinya konflik antarwarga tersebut," kata Kabid Humas Polda Maluku Kombes M. Rum Ohoirat dalam keterangannya, Kamis (27/1/2022).
Baca juga: Warga 2 Desa di Pulau Haruku Maluku Bentrok |
Dalam kesempatan itu, masyarakat Kariuw, yang mengungsi di Aboru, diminta kembali ke kampung halamannya. Rum mengatakan pemerintah menjamin akan menyalurkan bantuan sosial kepada warga.
"Pemerintah menjamin akan menyalurkan bantuan sosial kepada mereka selama di pengungsian," tambah Rum.
Korban Tewas Jadi 3 Orang
Terbaru, korban tewas akibat bentrok yang tak terhindarkan itu bertambah. Kini ada 3 orang yang meninggal dunia sementara 4 orang luka.
Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif mengatakan korban tewas akibat bentrokan warga di Pulau Haruku, Maluku Tengah, bertambah jadi 3 orang. Korban yang mengalami luka-luka juga bertambah.
"Untuk korban meninggal dunia kemarin 2, lalu bertambah. Jadi total 3," kata Lotharia kepada wartawan, Kamis (27/1).
Lotharia tidak menjelaskan lebih rinci mengenai data korban tersebut. Sedangkan korban luka-luka bertambah satu orang.
"Luka-luka kemarin 3, hari ini terdata ada 4," jelasnya.