Kasus COVID-19 di Depok meningkat dalam sepekan terakhir. Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, dr Mary Liziawati, menuturkan ada tambahan 810 kasus COVID-19 periode 23-26 Januari 2022.
"Melonjak tajam, tertinggi se-Jawa Barat dalam kenaikan per minggu. Penambahan kasus mingguan terbanyak selama bulan Januari terjadi di tanggal 23-26 Januari 2022 (4 hari) yaitu sebanyak 810 kasus," kata Mary dalam webinar bertema 'Kewaspadaan Lonjakan Kasus Covid-19 Varian Omicron', Kamis (27/1/2022).
Kota Depok masih ditetapkan PPKM Level 2 sampai 31 Januari 2022. Mary mengingatkan warga Depok untuk waspada menghadapi penyebaran COVID-19 yang kian masif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data, lonjakan ini berimbas pada kenaikan keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di rumah sakit (RS) Depok. Saat ini BOR isolasi di Depok tembus 24,09%.
"BOR naik dari hari ke hari, BOR TT (tempat tidur) isolasi 24,09%, BOR ICU 6,82%," sambungnya.
Sampai saat ini, Depok melaporkan 1.680 kasus konfirmasi aktif. Namun Dinkes Depok belum bisa menjawab soal berapa kasus Omicron lantaran masih menunggu hasil whole genome sequencing (WGS).
"Kasus aktif Omicron belum bisa memastikan, WGS belum selesai. Namun sebelumnya ada 5 terdeteksi tapi sudah sembuh semua," imbuhnya.
(jbr/jbr)