Sempat Minta Maaf, Kini Dokter di Medan Bantah Suntik Vaksin Kosong Siswi

ADVERTISEMENT

Sempat Minta Maaf, Kini Dokter di Medan Bantah Suntik Vaksin Kosong Siswi

Ahmad Arfah Fansuri - detikNews
Rabu, 26 Jan 2022 17:37 WIB
Medan -

Kasus video viral diduga vaksin kosong yang disuntikkan kepada siswa SD di Medan terus bergulir. Kini dokter G, yang ada di dalam video, membantah vaksin yang disuntikkan kosong.

"Kegiatan vaksinasi adalah kegiatan bersama antara Polres Belawan dan PDGI. Klien kami tersebut sudah melakukan tugasnya dengan baik sesuai SOP," ujar pengacara dokter G, OK Dedek Kurniawan, saat konferensi pers di Medan, Rabu (26/1/2022).

"Lantas, kenapa ada video viral yang menyatakan itu kosong tanpa ada vaksin, ternyata setelah kita dalami itu tidak benar. Kalau itu kosong akan berefek buruk ke anak," tambahnya.

Dedek menyebut ada vaksin yang disuntikkan kepada anak SD tersebut. Isi suntikan itu disebut sedikit.

"0,5 mili itu memang untuk anak di bawah umur. 0,5 itu memang sedikit sekali, tampak di kamera itu kosong, padahal berisi," ujarnya.

Dedek juga menjelaskan soal permintaan maaf yang sempat disampaikan dokter G terkait persoalan ini. Dedek mengatakan saat itu dokter G meminta maaf bukan karena mengaku bersalah.

"Permintaan maaf bukan menyatakan dia bersalah, permintaan maaf itu jika saya (dokter G) disebut khilaf," jelasnya.

Dedek juga meminta masyarakat tidak lagi menyebarkan video itu. Dia meminta agar menunggu hasil dari proses hukum yang dilakukan oleh kepolisian.

Sebelumnya diberitakan, video yang menunjukkan vaksin kosong disuntikkan ke anak SD di Medan viral. Polisi pun turun tangan menyelidiki kasus ini.

"Sedang kita dalami," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi saat dikonfirmasi, Jumat (22/1).

Dirreskrimum Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja mengatakan ada lima orang yang diperiksa dalam kasus ini. Lima orang itu adalah dokter yang melakukan vaksinasi, perawat, orang tua siswa, dan penginput data.

Tatan menyebut pihaknya juga mengamankan jarum suntik, daftar anak yang divaksinasi, dan video yang menunjukkan vaksin kosong disuntikkan yang direkam orang tua siswa.

"Kami sampaikan prosesnya masih berjalan dengan melibatkan beberapa ahli, labfor, dalam menganalisa dan melakukan perbandingan tentang video viral tenaga kesehatan menyuntik vaksin kosong kepada siswa itu," tuturnya.

Sementara itu, dokter G, yang melakukan suntikan vaksin kosong ke anak SD, meminta maaf. Dia mengaku khilaf atas peristiwa tersebut.

"Saya mohon maaf atas kesilapan yang saya buat ini," kata dokter G di Mapolres Belawan.

(afb/mud)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT