Kapolda Sumsel Irjen Toni Harmanto langsung bertindak usai berita seorang warga Kelurahan Sei Selincah, Palembang, bernama Mak Unah yang tinggal di rumah reyot menyatu dengan kandang ayam tersebar. Mak Unah pun terlihat terharu bertemu dengan Irjen Toni.
Dari beberapa foto yang diterima detikcom, Senin (24/1/2021), lansia itu terlihat terharu karena bisa bertemu langsung dengan Kapolda Sumsel. Bahkan, dia juga terlihat sumringah ketika mencicipi makanan yang diberikan Irjen Toni.
"Iya benar, beliau (Kapolda Sumsel) bertemu Mak Unah di Bandara (Bandara SMB II), siang jelang sore tadi," kata Koorspripim Kapolda Sumsel, AKBP Andi Supriadi ketika dimintai dikonfirmasi detikcom, Senin (24/1/2022).
Pertemuan Mak Unah dengan Irjen Toni itu tanpa ada unsur kesengajaan. Menurut Andi, yang dilakukan Kapolda itu hanya spontanitas saja sebagai bentuk kepedulian.
"Itu spontanitas saja," kata Andi.
Menurut Andi, pertemuan tersebut bisa terlaksana berkat Polrestabes Palembang yang lebih dulu memberikan santunan ke Mak Unah. Sebelum bertemu Toni, Mak Unah yang belakangan diketahui bernama lengkap Saunah (51), lebih dulu dikunjungi Polrestabes Palembang di kediamannya, di rumah papan berukuran 3x3 meter tepatnya di Jalan Taqwa Mata Merah, Lorong Sei Putat, Kelurahan Sei Selincah, Kecamatan Kalidoni, Palembang.
"Kegiatan silahturahmi Kapolda Sumsel sebagai wujud Polri berasal dari masyarakat dan akan kembali kepada masyarakat, serta kepedulian sosial Polri terhadap masyarakat," kata Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Supriadi, terpisah.
Adapun santunan yang diberikan Polrestabes Palembang ke Mak Unah yakni, bahan pokok sembako berupa beras, mie, terigu, minyak dan sejumlah uang.
Kesedihan Mak Unah
Tak hanya rumah Mak Unah yang bernasib menyedihkan. Lansia ini harus berjuang untuk makan sehari-hari.
Saat ditemui relawan berbuatbaik.id beberapa waktu lalu, Mak Unah mengeluhkan kepalanya pusing dan meminta sedekah untuk membeli obat. Tapi setelah digali lebih dalam, ternyata Mak Unah belum makan hingga kepalanya pening.
Mak Unah tinggal bersama sang adik di rumah papan berukuran 3x3 m. Rumah ini sebenarnya hanya rumah pinjaman.
Tempat ini pun kian tak nyaman karena di bawah rumahnya terdapat kandang ayam sehingga bau kotoran ayam menguar ke mana-mana. Mak Unah pun tak punya perabotan yang layak, bahkan untuk memasak mak Unah menggunakan tungku dan masih serba tanah liat.
Nenek ini pun sudah tak berkegiatan dan sehari-hari dibantu masyarakat sekitar. Beruntung, sang adik yang juga tinggal di rumahnya ditawari bekerja menjadi buruh bangunan dan mendapat upah Rp 60 ribu per hari.
Penderitaan nenek ini pun semakin kentara saat hujan tiba. Mereka yang cuma tidur beralas tiker karung sering kedinginan. Rumahnya pun terkadang limbung saat hujan angin menerpa gubuk ini hingga Mak Unah selalu merasa was-was dan ketakutan. Bahkan penghuni di dalamnya kebasahan.
Hidup bersama adiknya, Mang Etet, Mak Unah harus tidur berdesakan hingga mereka tak mempunyai lemari baju, hanya sekantong plastik jadi tempat menaruh baju-baju mereka.
#sahabatbaik jangan biarkan Mak Unah kelaparan dan tinggal di rumah tak layak, ayo bantu nenek malang ini lewat berbuatbaik.id.
Caranya yaitu dengan klik LINK BERIKUT INI.
Kabar baiknya, semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan.
Kamu yang telah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang kamu ikuti, berikut update terkininya.
Jika kamu berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.
Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang juga!
Lihat Video: Momen Jokowi Bertemu Mak Unah dan Janjikan Berikan Rumah
(isa/isa)