Keluarga mengutuk keras aksi pengeroyokan yang berujung tewasnya Wiyanto Halim (89) setelah dituding sebagai maling di daerah Jakarta Timur. Pihak keluarga meminta agar para pelaku dihukum berat.
"Saya minta keadilan untuk Papa saya. Ini Papa saya meninggal nggak wajar. Saya minta keadilan untuk Papa saya," kata anak korban, Bryana Halim, saat dihubungi, Senin (24/1/2022).
Bryana telah melaporkan kasus itu ke pihak kepolisian. Dia mendesak kasus itu segera diusut hingga tuntas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya minta pemerintah untuk usut tuntas kasus Papa saya," katanya.
Pengeroyokan kepada korban diketahui bermula saat korban Wiyanto Halim diteriaki maling oleh sejumlah massa. Korban saat itu tengah mengemudikan mobilnya seorang diri.
Aksi pengejaran korban dengan pengendara motor sempat terjadi. HM lalu dihakimi massa di daerah Cakung, Jakarta Timur.
Pihak keluarga membantah keras tudingan maling yang dialamatkan kepada HM. Bryana menyebut mobil yang dikemudikan oleh ayahnya itu merupakan kendaraan pribadi ayahnya.
"Semuanya itu setting-an makanya kita minta coba pikir kalau Papa saya curi mobil kenapa mobil Papa saya dihancurin? Kalau namanya orang curi mobil yang pasti mobilnya diamankan. Tapi ini mobil Papa dihancurin sampai hancur banget," katanya.
"Yang pasti itu mobil sendiri ya mobil sendiri. STNK bisa dicek, tapi dibilang maling," tambah Bryana.
Selain itu, Bryana mengatakan ayahnya mengalami luka di sekujur tubuhnya. Luka paling parah berada di bagian kepala dan tulang belakang.
"Kepalanya robek, mukanya penyok gitu, tulang belakang hancur, dadanya mungkin hancur juga, kupingnya bengkak ada pendarahan, ya sampe segitunya. Pokoknya tulang belakangnya hancur, itu diinjak-injak kayanya," tutur Bryana.
Kasus pengeroyokan kepada HM ini telah dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Timur. Polisi tengah menyelidiki kasus tersebut.
Polisi masih menyelidiki kasus viral lansia yang ngebut diteriaki maling hingga tewas dikeroyok massa di Pulogadung, Jakarta Timur. Sebanyak 8 saksi telah diperiksa.
"Sudah klarifikasi 8 orang," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Ahsanul Muqaffi saat dihubungi, Senin (24/1/2022).
Dari 8 orang tersebut, Ahsanul mengatakan salah satu saksi yang telah diperiksa adalah anak korban.
"Termasuk 1 saksi pelapor anak korban," tuturnya.
Ahsanul mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan proses penyelidikan. Dia juga menyebut masih mencari saksi-saksi lain terkait kasus ini.
"Untuk saat ini masih proses penyelidikan, selanjutnya tingkat penyidikan. Masih mencari saksi-saksi lain yang mendukung sebagaimana dimaksud Pasal 184 KUHAP," ujarnya.
Simak video 'Heboh Lansia Ngebut Diteriaki Maling, Tewas Dikeroyok di Pulogadung':
(ygs/mei)