Tawuran Anak Panah, 18 Remaja di Makassar Ditangkap Polisi

Tawuran Anak Panah, 18 Remaja di Makassar Ditangkap Polisi

Reinhard Soplantila - detikNews
Minggu, 23 Jan 2022 09:36 WIB
perkelahian antar anak SMA
Ilustrasi tawuran (Foto: Edi Wahyono)
Makassar -

Tawuran antara dua kelompok remaja terjadi di tengah jalanan raya di Gunung Bawakaraeng, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Tawuran tersebut berlangsung dua kali, hingga tim gabungan Polrestabes Makassar menangkap total 18 remaja terduga pelaku.

Kejadian pertama, tim gabungan kepolisian membekuk sebanyak 16 orang pria yang diduga sebagai pelaku tawuran. Kemudian para pelaku itu dibawa ke Mapolsek Bontoala untuk diperiksa.

"Berdasarkan informasi dari warga, bahwa telah terjadi perang kelompok di daerah Jalan Sungai Cerekang. Kami dari tim Penikam Polrestabes Makassar bersama jajaran Patmor serta Patko Polrestabes Makassar mendatangi TKP di mana Sungai Cerekang kami mengamankan sebanyak 16 remaja yang mana dicurigai ikut terlibat dalam perang kelompok serta kami menyerahkan ke Polsek Bontoala sebanyak 16 orang tersangka," kata Katim Penikam Polrestabes Makassar, Iptu Arif Muda, pada Minggu (23/1/2022) dini hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat saling serang, para pelaku diketahui menggunakan anak panah busur dan hanya menggunakan tameng dari tripleks untuk melindungi dirinya. Beberapa barang bukti anak panah busur dan tameng tersebut juga turut disita anggota di lokasi kejadian.

"Kemudian barang bukti berupa tameng, serta katapel, serta busur yang kami dapatkan di TKP," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Saat tawuran yang kedua kalinya di lokasi yang sama, anggota pun langsung melakukan penyisiran dan pengejaran terhadap para pelaku tawuran hingga ke dalam gang sempit. Setelah dilakuan penyisiran, dua orang pria diduga pelaku tawuran pun dibekuk.

"Akhirnya kami mendapat informasi kembali terjadi kembali perang kelompok susulan di jalan Sungai Cerekang, tim Patmor beserta Patko, Penikam mendatangi kembali akhirnya mendapatkan remaja setelah disisir daerah di jalan Sungai Limboto kami mendapatkan sebanyak dua remaja yang dicurigai selaku pelaku perang kelompok yang menyerang di Sungai Cerekang tersebut," ujarnya.

Untuk hasil interogasi awal, tawuran ini telah kerap terjadi dalam beberapa hari terakhir. Penyebab tawuran diduga salah satu kelompok warga kerap mencari masalah terlebih dahulu untuk memancing warga yang merupakan musuhnya untuk terlibat bentrokan.

"Jadi berdasarkan laporan dari warga sudah beberapa kali terjadi perang kelompok yang di mana Sungai Limboto sering melakukan penyerangan di Sungai Cerekang," imbuh Arif.

(fas/fas)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads