Warga Bali Padati Upacara Ngaben Raja Pemecutan XI di Denpasar

Warga Bali Padati Upacara Ngaben Raja Pemecutan XI di Denpasar

Sui Suadnyana - detikNews
Jumat, 21 Jan 2022 23:12 WIB
Warga Bali padati upacara ngaben di Denpasar
Warga Bali padati upacara ngaben di Denpasar (Sui Suadnyana/detikcom)
Denpasar -

Ritual atau upacara ngaben besar kembali digelar di Bali. Upacara ngaben kali ini dilaksanakan atas wafatnya Raja Puri Agung Pemecutan Denpasar, Ida Cokorda Pemecutan XI atau Anak Agung Ngurah Manik.

Ida Cokorda Pemecutan XI meninggal dunia pada 22 Desember 2021 pada usia 76 tahun. Ia meninggal di kediamannya di Jalan Mohammad Yamin, Kota Denpasar, sekitar pukul 05.30 Wita.

detikcom berkesempatan mengikuti upacara ritual tersebut sekitar pukul 14.00 Wita. Saat itu, iring-iringan peserta upacara sudah mulai memasuki kuburan Desa Adat Denpasar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun iring-iringan tersebut berupa ogoh-ogoh, lembu, meru tumpang sebelas, dan sebagainya. Iring-iringan tersebut tampak diikuti banyak orang. Diiringi gambelan gong khas Bali, upacara ngaben Ida Cokorda Pemecutan XI tampak dilaksanakan penuh khidmat.

Selain itu, warga seputar Denpasar, termasuk warga negara asing (WNA), terlihat menyaksikan jalannya ritual ngaben tersebut. Banyaknya masyarakat yang datang menyebabkan ritual ngaben tersebut menjadi lautan manusia.

ADVERTISEMENT

Anak kedua almarhum Ida Cokorda Pemecutan XI, Anak Agung Ngurah Agung Damar Negara, mengatakan prosesi ngaben atau pebelon ayahandanya itu digelar secara utamaning utama atau upacara dengan tingkatan yang paling besar. Rentetan upacara sudah berlangsung selama satu bulan.

"Jadi kan itu rentetannya sudah berlangsung satu bulan. Jadi beliau meninggal 22 Desember dan sekarang kita laksanakan pengabenannya 21 Januari 2022. Jadi ini memerlukan waktu yang sangat panjang," jelasnya saat ditemui wartawan, Jumat (21/1/2022).

Meskipun diikuti banyak peserta, putra kedua Raja Pemecutan XI ini menegaskan bahwa tetap ada protokol kesehatan dalam upacara ngaben tersebut. Sebab, ritual digelar di tengah pandemi COVID-19.

"Jadi kita melaksanakan rapid test di Puri Agung Pemecutan. Jadi seluruh yang melaksanakan upacara ini terutama untuk penyosongsong (pembawa) bade, lembu, dan yang lain-lain itu kita laksanakan rapid," terangnya.

Agung Damar mengungkapkan, bahwa ayahandanya Ida Cokorda Pemecutan XI merupakan sosok yang optimistis dalam segala situasi atau dalam keadaan apa pun.

"Jadi tidak mudah putus asa, dan selalu memberikan semangat kepada teman-teman, anak-anak, bahkan orang tua. Jadi beliau sangat bersahaja. Jadi di mana-mana beliau dikenal. Jadi pokoknya beliau merakyatlah," ungkapnya.

Agung Damar menilai, ramainya masyarakat yang tumpah ruah mengikuti prosesi ngaben ini karena Ida Cokorda Pemecutan XI sebagai orang yang suka bersosialisasi atau bermasyarakat. Bahkan, Ida Cokorda Pemecutan XI sering menyapa orang-orang yang dikenalnya ketika bertemu di jalan.

"Jadi orang-orang itu merasa sangat kehilangan. Sehingga antusiasme orang-orang atau teman-teman untuk melihat prosesi pelebon ini sangat-sangatlah tinggi, karena beliau sendiri yang membuat hal itu di masyarakat," tuturnya.

Halaman 3 dari 2
(lir/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads