Siswa SD Disuntik Vaksin Kosong di Medan Bikin Polisi Turun Tangan

Siswa SD Disuntik Vaksin Kosong di Medan Bikin Polisi Turun Tangan

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 21 Jan 2022 22:06 WIB
Doctor vaccinating for a boy on blue background.
Ilustrasi suntik vaksin (Foto: Getty Images/iStockphoto/baona)
Jakarta -

Kasus siswa SD disuntik vaksin kosong di Medan bikin geger. Polisi langsung turun tangan mengusut kasus itu.

detikcom menghimpun sejumlah fakta mengenai kasus siswa SD disuntik vaksin kosong di Medan itu. Berikut selengkapnya:

Awal Mula Kasus

Kasus bermula dari viralnya video yang menunjukkan seorang siswa SD disuntik vaksin kosong di SD Dr Wahidin, Medan Labuhan, Medan. Dalam video tersebut terlihat suntikan yang dipegang vaksinator terlihat kosong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mohon dilaporkan dan diviralkan, orang yang sama, dan semua anak disuntik kosong oleh manusia ini. Jahat sekali," demikian narasi dalam video yang dilihat detikcom.

Ditreskrimum Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja mengatakan peristiwa viral itu terjadi pada 17 Januari 2022 saat digelar vaksinasi di Dr Sutomo Medan. Saat itu ada 500 anak yang dijadwalkan akan disuntik.

ADVERTISEMENT

Tatan mengatakan pihaknya masih memproses hal ini. Dia menyebut pihaknya berkoordinasi dengan pihak Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk menyelesaikan kasus ini.

"Ini tetap berproses, kami menindaklanjuti dari video viral yang beredar," tuturnya.

Kasus itu juga menjadi perhatian Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. Budi mengaku telah mengantongi identitas vaksinator ke siswa SD di Medan.

Budi memastikan akan menindak vaksinator tersebut sesuai aturan berlaku. Ia mewanti-wanti vaksinator lainnya tak berbuat serupa.

"Saya bilang yang itu sih harusnya nanti kita proses secara resmi. Tapi itu juga imbauan buat teman-teman yang lain, tolong jangan begitu, deh," ujarnya saat ditemui di sela peninjauan vaksinasi jimpitan plus di SD Muhammadiyah Jogodayoh, Kapanewon Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Jumat (21/1/2022)

Budi menyesalkan perbuatan vaksinator tersebut. Dia menyinggung vaksinasi yang dilakukan ini sifatnya untuk kemanusiaan.

"Duh, aku bilang ini kan vaksinasi, kita kerja bukan hanya untuk diri kita, tapi urusannya kemanusiaan. Ya harus ngerti-lah suatu saat kita akan mati, nanti ditanya sama Yang di Atas, pertanggungjawabannya gimana," ucapnya.

Pelaku Minta Maaf

Setelah heboh dan diusut polisi, dokter G yang menyuntikkan vaksin kosong itu meminta maaf. Pelaku mengaku salah.

"Saya mohon maaf atas kesilapan yang saya buat ini," kata dokter G di Mapolres Belawan, Jumat (21/1/2022).

Polisi Masih Selidiki Kasus

Polisi masih menyelidiki kasus siswa SD disuntik vaksin kosong di Medan, Sumatera Utara. Polisi memeriksa 5 orang saksi terkait hal ini.

"Ada lima orang saksi yang kami periksa, status masih saksi," ujar Dirreskrimum Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja di Mapolres Belawan, Jumat (21/1).

Tatan mengatakan lima orang itu adalah dokter yang melakukan vaksinasi, perawat, orang tua siswa, dan penginput data. Tatan menyebut pihaknya mengamankan jarum suntik, daftar anak yang divaksin, dan video yang menunjukkan vaksin kosong disuntikkan yang direkam oleh orang tua siswa.

"Kami sampaikan prosesnya masih berjalan dengan melibatkan beberapa ahli, labfor, dalam menganalisis dan melakukan perbandingan tentang video viral tenaga kesehatan menyuntik vaksin kosong kepada siswa itu," tuturnya.

Suara IDI Medan

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Medan buka suara terkait vaksin kosong yang disuntikkan untuk anak SD di Kota Medan. IDI Medan menyebut suntikan vaksin kosong itu tidak berakibat fatal.

"Walaupun kesilapan itu terjadi, tidak berakibat fatal," kata Ketua IDI Medan, dr Wijaya, di Mapolres Belawan, Jumat (21/1).

Wijaya mengatakan vaksin kosong itu tidak berbahaya karena tidak ada zat berbahaya yang masuk ke tubuh anak.

"Saya sempat sampaikan juga melalui canda-candaan juga, alhamdulillah kita bersyukur juga, seandainya itu vaksinasi kosong, artinya tidak ada zat berbahaya masuk ke tubuh si anak tersebut," tuturnya.

Meski demikian, Wijaya mengatakan akan mengambil tindakan terhadap dokter G yang menyuntikkan vaksin kosong ke anak SD. Dokter G akan dibina oleh IDI.

"Namun demikian, selaku organisasi profesi kedokteran kita akan melakukan pembinaan secara internal," tuturnya.

Wijaya mengatakan dokter G juga sudah menyampaikan permintaan maaf. Dia berharap warga kembali datang untuk divaksinasi.

Halaman 2 dari 3
(knv/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads