Kasus positif Corona di DKI Jakarta kembali meningkat. Usulan agar ganjil genap dihentikan pun mengemuka.
Kemarin, kasus positif Corona di Jakarta bertambah 670 orang, sehingga total kasus aktif di DKI saat ini mencapai 4.297 orang. Atas terus merebaknya COVID-19 di Ibu Kota, Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono mendesak Pemprov DKI Jakarta untuk meniadakan ganjil genap.
"Untuk menghadapi penyebaran COVID-19 tersebut, apalagi Omicron semakin tinggi di Provisi DKI Jakarta, kami meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mulai meniadakan ganjil-genap," kata Mujiyono dalam keterangannya, Selasa (18/1/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga diharapkan dapat mengurangi penggunaan transportasi massal," sambung Mujiyono.
Mujiyono juga menyoroti peningkatan keterisian tempat tidur di RS rujukan COVID-19 yang mengalami peningkatan, di mana BOR isolasi mencapai 20 persen dan BOR ICU 5 persen. Dia berharap beralihnya masyarakat ke transportasi pribadi dapat mengurangi transmisi lokal kasus Omicron.
"Pemerintah perlu memperketat kembali protokol kesehatan di fasilitas umum dan tempat keramaian. Pembatasan jumlah penumpang pada angkutan umum massal juga harus segera diterapkan untuk menghindari transmisi lokal," jelasnya.
Di samping itu, politikus Partai Demokrat tersebut mewanti-wanti supaya penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah-sekolah terus diawasi. Pasalnya, sudah ada 39 sekolah di Jakarta yang ditutup usai ditemukan kasus COVID-19.
"Total ada 67 kasus COVID-19 pada guru dan siswa. Sehingga, perlu dievaluasi secara menyeluruh penerapan protokol kesehatan di sekolah-sekolah," ujarnya.
"Selain itu, perusahaan-perusahaan di Jakarta pun harus diminta membatasi karyawan yang bekerja di kantor atau work from office (WFO) dan kembali menerapkan work from home (WFH) bagi jenis pekerjaan yang bisa dilakukan di rumah," sambungnya.
Baca data COVID-19 DKI Jakarta terbaru di halaman selanjutnya...
Lihat juga Video: Update Corona RI 18 Januari: Bertambah 1.362 Kasus, 564 Sembuh
Diketahui, kasus positif COVID-19 varian Omicron di DKI Jakarta kembali bertambah. Saat ini, kasus positif Omicron DKI mencapai 856 orang dengan mayoritas pasien didominasi pelaku perjalanan luar negeri.
"Dari 856 orang yang terinfeksi, sebanyak 663 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 193 lainnya adalah transmisi lokal," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia dalam keterangannya, Selasa (18/1).
Di samping itu, Dwi juga melaporkan kasus positif COVID-19 di Jakarta bertambah 670 orang. Total kasus aktif di DKI saat ini mencapai 4.297 orang.
"Perlu digarisbawahi bahwa 2.176 orang dari jumlah kasus aktif adalah pelaku perjalanan luar negeri. Sedangkan kasus positif baru berdasarkan hasil tes PCR hari ini bertambah 670 orang sehingga total 872.092 kasus, yang mana 222 di antaranya adalah pelaku perjalanan luar negeri," terangnya.
Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 854.204 dengan tingkat kesembuhan 97,9%. Di sisi lain, sebanyak 13.591 orang meninggal dunia karena COVID-19 dengan tingkat kematian 1,6%.
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 3,6%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 10,8%.