Pernyataan anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP Arteria Dahlan, yang meminta kajati bicara bahasa Sunda saat rapat dipecat, menuai kritik. Arteria menegaskan pernyataan itu untuk sekadar mengingatkan. Dia lantas menyinggung Sunda Empire.
"Pertama, saya minta untuk bisa memahami suasana rapat, ya. Kalau rapat Komisi III dengan kejaksaan sudah tahulah bagaimana isu di luar sana mengatakan ada Sunda Empire. Saya berusaha membantu institusi kejaksaan dan Jaksa Agung bahwa tidak ada Sunda Empire, bahwa sekalipun ada orang bersuku Sunda menduduki jabatan strategis, itu karena mereka punya kompetensi, kapasitas, dan kualitas, bukan yang lain," kata Arteria kepada wartawan, Selasa (18/1/2022).
Arteria mengatakan hanya meminta pejabat pemerintah bekerja profesional, bukan mempertontonkan kedekatan satu sama lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mencoba meyakinkan publik untuk itu, tapi bayangkan di saat kita berusaha meyakinkan publik, masih ada kajati yang mempertontonkan kedekatannya dengan Jaksa Agung dengan menggunakan bahasa Sunda," ujarnya.
Menurut Arteria, jangan sampai masyarakat berpandangan ada kepentingan lain di balik kedekatan itu. Dia menegaskan masyarakat harus beranggapan posisi kajati itu karena kompetensi yang dimiliki, bukan karena kedekatan.
"Yang kita kerjakan selama ini untuk meyakinkan publik itu bisa musnah dengan seketika, itu yang saya perjuangkan, kami bantu perjuangkan Jaksa Agung, kami bantu suku Sunda untuk memastikan bahwa mereka yang di sana memiliki kompetensi," katanya.
"Justru saya memastikan bahwa Sunda-sunda yang di sana memang punya kompetensi, makanya saya marah begitu aja kajati yang ngomong Sunda di ratas, jadi yang kita upayakan jadi musnah," lanjut Arteria.
Sebelumnya, saat rapat kerja bersama Jaksa Agung ST Burhanuddin, Senin (17/1), Arteria meminta jajaran Kejaksaan Agung bersikap profesional dalam bekerja. Arteria lantas menyinggung seorang kepala kejaksaan tinggi yang menggunakan bahasa Sunda ketika rapat kerja. Dia meminta Jaksa Agung (JA) ST Burhanuddin memecat kajati tersebut.
"Ada kritik sedikit, Pak JA. Ada kajati yang dalam rapat dan dalam raker itu ngomong pakai bahasa Sunda, ganti, Pak, itu," katanya.
Arteria menyayangkan sikap kajati yang menggunakan bahasa Sunda saat rapat. Menurutnya, seharusnya kajati itu menggunakan bahasa Indonesia.
"Kita ini Indonesia, Pak. Jadi orang takut kalau ngomong pakai bahasa Sunda nanti orang takut ngomong apa dan sebagainya," ujarnya.
"Kami mohon sekali yang seperti ini dilakukan penindakan tegas," imbuh dia.
Arteria Didesak Minta Maaf
Kelompok masyarakat Sunda meminta agar Arteria meminta maaf atas ucapannya itu.
"Kami sebagai bagian dari masyarakat Sunda dan Jawa Barat meminta kepada Saudara Arteria Dahlan untuk meminta maaf kepada masyarakat Sunda atas ucapannya. Secara ksatria, berikan contoh layaknya seorang politisi dan pejabat publik yang baik, yang mengayomi masyarakat, bukan membuat gaduh dengan ucapan-ucapan yang membuat ketersinggungan masyarakat," ucap Ketua Umum Pengurus Pusat Angkatan Muda Siliwangi (AMS) Noeri Ispandji Firman dalam keterangannya, Selasa (18/1/2022).
Baca di halaman selanjutnya.
Noeri menuturkan pernyataan Arteria tersebut jelas menyakiti perasaan masyarakat Sunda. Terlebih, kata dia, selama ini masyarakat di Jawa Barat menghargai nilai-nilai budaya.
"Jangan lupa di wilayah Jawa Barat banyak para pejabat publik yang berasal di luar suku Sunda yang suka menggunakan bahasa daerahnya. Tetapi oleh masyarakat Sunda selalu dihormati sebagai bentuk menghargai budaya masing-masing," tuturnya
Dia menilai ucapan Arteria tersebut tak mencerminkan sebagaimana pejabat publik. Menurut dia, seharusnya Arteria menghargai setiap perbedaan.
"Kami sebagai bagian dari masyarakat Sunda terusik dan merasa terhina dengan pernyataan Arteria Dahlan yang tidak menghargai nilai budaya bangsa. Padahal Arteria Dahlan dibesarkan oleh Partai PDIP yang mengedepankan nilai persatuan dan menghargai perbedaan budaya dan bangsa," ujarnya.
"Tidak elok bagi seorang anggota Dewan, Arteria Dahlan, berkata seperti itu. Padahal banyak para pejabat di negara ini yang selalu menggunakan bahasa daerah dalam setiap komunikasi baik formal maupun informal," dia menambahkan.