Pemerintah mulai memisahkan data kasus warga positif Corona dari perjalanan luar negeri dan penularan lokal. Kasus harian Corona didominasi dengan penularan lokal.
Pemisahan data ini sebelumnya pernah disampaikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pada Senin (10/1/2022) lalu. Pemisahan data tambahan kasus Corona itu dilakukan agar tidak tergabung dengan kasus WNI yang tiba dari luar negeri.
"Contoh yang terjadi di Bandar Udara Soetta dan Karantina di RSDC Kemayoran ini tidak digabungkan dengan kasus kenaikan di DKI Jakarta. Demikian pula di Kepulauan Riau itu dari Pelabuhan Laut Batam itu tidak dijadikan satu dengan Kepulauan Riau," ujar Airlangga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilihat detikcom, pemisahan data kasus Corona ini mulai diterapkan Sabtu (15/1) pekan kemarin. Dalam tabel yang dirilis BNPB, kasus transmisi lokal dengan data PPLN dipisah.
Untuk tambahan kasus Selasa (18/1), total warga positif bertambah 1.362. Kasus sembuh bertambah 564, dan meninggal bertambah 9 kasus.
Lalu sebarannya, untuk di Jakarta kasus penularan transmisi lokal bertambah 404, kemudian warga positif tiba dari luar negeri bertambah 266 sehingga total kasus di DKI hari ini 670.
Lalu kasus sembuh di Jakarta dari penularan lokal bertambah 107, sementara warga dari luar negeri yang sembuh sebanyak 210. Total ada 317 yang sembuh di Jakarta.
Pemisahan data itu turut diterapkan di 34 provinsi di Indonesia.
Tonton video 'Update Corona RI 18 Januari: Bertambah 1.362 Kasus, 564 Sembuh':