Demo Imigran Afghanistan di Riau Ricuh Buntut Pengungsi Bunuh Diri

Demo Imigran Afghanistan di Riau Ricuh Buntut Pengungsi Bunuh Diri

Raja Adil Siregar - detikNews
Senin, 17 Jan 2022 19:16 WIB
Unjuk rasa puluhan imigran Afghanistan terkait rekannya yang tewas bunuh diri dan tak kunjung dipindah dari pengungsian di Pekanbaru, Riau berakhir ricuh. Massa dipukul mundur karena tak mau membuka jalan kendaraan, Senin (17/1/2022).
Demo imigran Afghanistan di Pekanbaru, Riau, berujung ricuh. (Raja Adil/detikcom)
Pekanbaru -

Unjuk rasa puluhan imigran Afghanistan terkait rekannya yang tewas bunuh diri dan tak kunjung dipindah dari pengungsian di Pekanbaru, Riau, berakhir ricuh. Massa dibubarkan pihak kepolisian karena tak mau membuka jalan kendaraan.

Pantauan detikcom di kantor Perwakilan UNHCR Pekanbaru, Jalan HR Soebrantas, ada puluhan massa unjuk rasa. Massa datang menanyakan nasib mereka dan kerabatnya yang tewas bunuh diri karena depresi di pengungsian.

"Kami ada yang sudah belasan tahun di pengungsian. Jadi sudah depresi," kata seorang pengungsi, Aziz, saat ditemui di lokasi, Senin (17/1/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aziz mengaku menggelar aksi karena ada pengungsi tewas bunuh diri. Menurutnya, hal itu terjadi karena depresi tidak kunjung ada penjelasan terkait kapan dipindahkan.

"Iya ada kaitannya sama itu (bunuh diri) ya. Kita minta menjalankan proses, jadi yang meninggal kemarin ada masalah mental, depresi karena merasakan tidak dipindah. Itu kita sampaikan, kami datang, tapi tidak ada satupun (perwakilan UNHCR) datang," katanya.

ADVERTISEMENT

Massa yang datang sejak pagi berusaha bertahan di kantor UNHCR, Graha Pena. Polisi kemudian minta massa membubarkan diri karena lokasi yang mereka duduki adalah akses utama dari dan ke gedung utama Graha Pena, Riau.

Sayangnya, massa menolak bubar dan tetap bertahan. Sekitar pukul 17.00 WIB, polisi memaksa massa bubar yang dipimpin Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pria Budi.

"Aksi imigran ini sudah berulang-ulang. Tujuan mereka hanya satu, resettlement atau negara ketiga. Tapi dari UNHCR untuk sementara belum ada dibuka," kata Pria Budi.

Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:

Pria Budi mengakui sempat ada gesekan antara petugas dan para imigran. Hal itu karena imigran menolak buka jalan untuk kendaraan yang akan melintas.

"Tadi memang agak chaos sedikit karena ini rangkaian ada imigran yang gantung diri. Mereka datang ingin bertemu UNHCR dengan tuntutan yang sama, karena telah mengganggu ketertiban umum, menutup jalan jadi kita bubarkan mereka. Tetapi sebelumnya kita sudah berikan imbauan persuasif," kata Pria Budi.

Pembubaran massa yang dilakukan polisi juga membuat Jalan HR Soebrantas macet. Sebab, massa berhamburan lari ke jalan saat situasi jalanan padat.

Halaman 2 dari 2
(ras/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads