Viral Bayi Meninggal di Ambulans, Sopir Jelaskan Alasan Tak ke RS Terdekat

Viral Bayi Meninggal di Ambulans, Sopir Jelaskan Alasan Tak ke RS Terdekat

Ibnu Munsir - detikNews
Senin, 17 Jan 2022 11:53 WIB
Viral video pria ngaku penumpang meninggal karena tak diberi jalan pengendara lain di Makssar (dokumen istimewa)
Viral video pria mengaku penumpang meninggal karena tak diberi jalan pengendara lain di Makassar. (dokumen istimewa)
Makassar -

Sopir ambulans yang pasien bayinya meninggal di perjalanan usai tak diberi jalan pengendara lain di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), menjawab sorotan mengapa tak membawa korban ke rumah sakit (RS) terdekat padahal kondisi sudah darurat. Sopir bernama Mawardi itu berdalih hanya berusaha mengikuti perintah keluarga korban.

"Makanya saya larikan ke Rumah Sakit Daya saja (sesuai perintah keluarga korban). Nggak sempat lagi harus berpikiran bagaimana, saya hanya menjalankan perintahnya bagaimana," kata Mawardi kepada detikcom, Senin (17/1/2022).

Diketahui korban meninggal di ambulans itu merupakan bayi perempuan berusia tujuh bulan. Belum dijelaskan lebih lanjut korban sedang menderita sakit apa pada saat kejadian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Mawardi, dia menjemput korban di kawasan Minasa Karya Makassar sekitar pukul 20.30 Wita dan diminta mengantar sang bayi ke RS Daya, Makassar. Namun yang tak diprediksi keluarga dan sopir ambulans adalah Jalan Sultan Alauddin, Jalan AP Pettarani, yang menjadi rute ke RS Daya sedang padat kendaraan.

Memasuki Jalan Urip Sumohardjo, kepadatan lalu lintas tak kunjung terurai meski ambulans sudah menyalakan sirene tanda darurat. Bahkan di Jalan Urip ini, ambulans yang dikendarai Mawardi terjebak dan bayi yang di antaranya meninggal dalam perjalanan.

ADVERTISEMENT

"Makanya pas sampai depan mal Nipah di situlah anak ini meninggal," kata Mawardi.

Simak Video 'Viral Pasien Anak Meninggal karena Ambulans Tak Diberi Jalan':

[Gambas:Video 20detik]




Kembali ke sorotan tak segera membawa korban ke RS terdekat berhubung kondisi sedang darurat, lagi-lagi Mawardi mengaku hanya mengikuti arahan keluarga korban. Dalam perjalanan, pihak keluarga lebih banyak terpaku pada kondisi yang tak lagi terkendali tersebut.

"Orang tuanya tidak bicara-bicara juga. Saya nggak tau lagi intinya saya fokus bantu cepat ke Daya," katanya.

Diberitakan sebelumnya, polisi lalu lintas menyesalkan Mawardi karena tak segera membawa korban ke RS terdekat karena kondisi darurat.

"Itu kan harusnya ke rumah sakit terdekat dengan melihat kondisi korban," kata Dirlantas Polda Sulsel Kombes Faisal, dalam wawancara terpisah.

"Jadi walaupun misalnya dia tujuannya rumah sakit mana kalau korbannya sudah kritis udah belok saja ke rumah sakit terdekat demi keselamatan pasien ini kan yang diantar itu," sambung Faisal.

Sopir dinilai semestinya tak perlu lagi mengutamakan rumah sakit yang menjadi tujuan sejak awal. "Nggak perlu lagi," katanya.

"Karena kalau ngejar-ngejar RS dengan kondisi seperti itu kan itulah yang terjadi kan. Berapa rumah sakit itu (yang dilewati)," sambung Faisal.

Oleh sebab itu, Faisal mengatakan pihaknya segera melakukan pembenahan. Sopir ambulans bakal diedukasi bisa segera menepi ke rumah sakit terdekat apabila kondisi darurat.

"Mungkin besok kita undang, kita ada pertemuan dengan beberapa kepala rumah sakit, penyedia ambulans, untuk membicarakan terkait masalah ini. Karena kita harus menertibkan, artinya menertibkan untuk membenahi yang lebih baik lagi gitu," katanya.

Halaman 2 dari 2
(hmw/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads