Tanggul beton sepanjang 10 meter menutupi jalan di perumahan kawasan Pondok Bambu, Jakarta Timur. Tanggul itu menimbulkan keresahan warga lantaran menghalangi mobilitas sehari-hari.
Tanggul setinggi betis orang dewasa itu menutupi akses antara RT 09 dan RT 011. Tanggul itu memang dibangun oleh salah satu warga karena sudah jengah banjir kian berulang tanpa ada tindak lanjut.
Resahnya lagi, pembangunan tanggul ini tidak diketahui oleh salah satu warga setempat. Warga bernama Sumarni ini pun tak mengetahui alasan mengapa tanggul ini dibangun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kurang tahu juga ya, karena dia bangun sendiri dan tidak ada persetujuan dengan warga juga," katanya saat ditemui oleh detikcom, Sabtu (15/1/2022).
Warga lainnya, Sumantri, juga mengaku tak tahu menahu duduk perkara pembangunan tanggul itu. Dia bahkan meminta tanggul itu segera dibongkar, supaya warga bisa kembali mengakses jalan itu.
"Saya juga baru tahu semalam itu juga. Ada yang bilang jalanan ditutup dan buat warga kesulitan untuk bisa ke sana," katanya.
"Harapannya bisa dibongkar lagi, supaya bisa kita lalui lagi. Karena setelah ditutup, kita jadi nggak bisa lewat sini," imbuhnya.
Polisi-Lurah Datangi Tanggul
Masalah tanggul tengah jalan ini akhirnya mendapatkan atensi dari pihak kepolisian dan lurah setempat. Mereka datang ke lokasi sekitar pukul 10.00 WIB.
Terlihat sejumlah personel Polres Jakarta Timur, Lurah Pondok Bambu, dan personel Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur dtang ke lokasi. Ada pula Satpol PP yang menyertai.
Kedatangan mereka ke lokasi yakni guna melakukan mediasi terhadap warga yang resah atas tanggul ini. Mereka juga terlihat berunding kepada salah satu warga yang membuat tanggul ini.
Banjir Jadi Alasan Warga Bikin Tanggul
Salah satu petugas keamanan, Chandra, mengungkapkan alasan tanggul itu dibangun. Dia mengatakan pembangunan tanggul itu dikarenakan rasa kesal serta kecewa warga kepada pihak Kecamatan Duren Sawit, karena rumah warga yang sering kebanjiran.
"Iya awalnya sih ada salah satu warga yang kesal karena setiap hujan datang itu, wilayah perumahan ini sering banjir semata kaki bahkan sampe pernah sedengkul waktu itu. Itu karena memang saluran air yang tidak bisa menampung air dari berbagai tempat yang masuk, jadi melimpahnya ke kita ini," kata Candra saat ditemui di lokasi.
Dia menyebut pembangunan tanggul itu dilakukan secara spontan. Dia pun berharap masalah ini mendapatkan solusi yang terbaik.
"Iya alasan mereka, kalau mau di bongkar tanggulnya sama Satpol PP, ya dari warga itu mereka mintanya ada pengerukan got dan saluran air yang berada di sekitar perumahan kompleks," kata Chandra.