"(Sebelum divaksin) sudah dilakukan screening, sesuai dengan SOP-nya, sepertinya memang punya riwayat hipertensi, tapi saat itu (tanggal 10 Januari) tensinya 160" kata Pelaksana tugas Kepala Dinkes Jember dr Lilik Lailiyah, Sabtu (15/1/2022).
Karena hasil screening cukup baik, maka diputuskan tetap dilakukan vaksinasi.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan sudah diputuskan sesuai screening, ini bisa divaksin," tegas Lilik.
Petugas kesehatan, lanjut dia, juga terus melakukan pemantauan dan observasi. Dan sejauh itu tidak ada gejala yang dinilai membahayakan kesehatan.
"Baru tanggal 12 (2 hari setelah vaksin), mengalami mual muntah, biasanya efek dari vaksin memang ada mual muntah, tapi biasanya langsung pada hari itu atau setidaknya satu hari setelah," terang Lilik.
Menurut Lilik, Mak Sri sempat jatuh usai meminum obat. Sehari kemudian, Mak Sri meninggal dunia. Jadi belum bisa disimpulkan bahwa meninggalnya Mak Sri akibat vaksinasi.
"Dinas Kesehatan hingga saat ini masih melakukan investigasi penyebab kematiannya," pungkasnya.
Lihat juga Video: Momen Warga Kabupaten Bandung Disuntik Vaksin Booster
(fat/fat)