Yang Perlu Diketahui di Balik Potensi Gempa M 8,7 Banten

Yang Perlu Diketahui di Balik Potensi Gempa M 8,7 Banten

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 15 Jan 2022 20:03 WIB
Penampakan potensi gempa bumi megathrust selatan dalam buku pusat study gempa nasional (PUSGEN) 2017.
Zona Megathrust di pantai barat Sumatera, selatan Jawa, hingga selatan Nusa Tenggara Timur. (Dok. Istimewa)

2. Perlu waspada karena sudah lama tak gempa besar

Kenapa kita harus waspada sekarang? Bukankah dari dulu gempa yang berpusat di sekitar Selat Sunda juga sudah terjadi? Ada sebab kenapa kita harus waspada sekarang, yakni karena gempa besar sudah lama tidak terjadi di sekitar Selat Sunda ini.

"Inilah ancaman yang sesungguhnya, kapan saja dapat terjadi karena Selat Sunda ini merupakan salah satu zona seismic gap di Indonesia yang selama ratusan tahun belum terjadi gempa besar sehingga patut diwaspadai karena berada di antara dua lokasi gempa besar yang merusak dan memicu tsunami, yaitu gempa Pangandaran magnitudo 7,7 (2006) dan gempa Bengkulu magnitudo 8,5 (2007)," kata Daryono dalam keterangan tertulis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono (Eva-detikcom)Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono (Eva/detikcom)

Selat Sunda memang sudah sering menjadi lokasi gempa dan tsunami. Tsunami Selat Sunda akibat gempa terjadi pada 1722, 1852, dan 1958. Tsunami tahun 416, 1883, 1928, 2018 berkaitan dengan erupsi Gunung Krakatau. Sedangkan tsunami pada 1851, 1883, dan 1889 dipicu aktivitas longsoran.

3. Yang penting: mitigasi

Mitigasi atau tindakan mengurangi dampak bencana adalah hal yang penting dilakukan. Persiapan menyongsong adanya gempa di masa mendatang harus dimulai dari sekarang.

ADVERTISEMENT

"Gempa kuat dan tsunami adalah proses alam yang tidak dapat dihentikan, bahkan memprediksi kapan terjadinya pun juga belum bisa. Namun, dalam ketidakpastian kapan terjadinya itu, kita masih dapat menyiapkan upaya mitigasi konkret," kata Daryono.

Mitigasi konkret antara lain membangun bangunan tahan gempa, memodelkan bahaya gempa dan tsunami, kemudian menjadikan model ini sebagai acuan mitigasi, seperti perencanaan wilayah berbasis risiko gempa dan tsunami. Mitigasi yang diperlukan juga dan penting berupa penyiapan jalur evakuasi, memasang rambu evakuasi, membangun tempat evakuasi, berlatih evakuasi/drill secara berkala, termasuk edukasi evakuasi mandiri di samping itu BMKG juga akan terus meningkatkan performa peringatan dini tsunami lebih cepat dan akurat.

Selanjutnya, pemda-pemda perlu siap-siap:

tonton juga: Kisah Pedagang Asongan Difabel, Berkilau di Lintasan Renang

[Gambas:Video 20detik]



Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads