Elite PKB Jazilul Fawaid turut merespons soal potensi lahirnya koalisi nasionalis-religius, yakni Golkar-Partai Demokrat (PD)-PKS, di Pilpres 2024. Bahkan, Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB itu tak yakin koalisi Golkar-PD-PKS bisa terwujud dalam waktu dekat.
"Silakan, itu sah-sah saja dan terbuka kemungkinannya (koalisi nasionalis-religius)," kata Waketum PKB, Jaizulul Fawaid kepada wartawan, Jumat (14/1/2022).
"Namun, kok saya pesimis bisa terwujud, apalagi dalam waktu dekat saya nggak kebayang," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun demikian, Jazilul meyakini belum ada keniscayaan soal peta koalisi 2024. Namanya politik, sebut dia, dinamikanya tidak bisa ditebak.
"Pastinya 2024 peta koalisi akan berubah seiring dinamika politik dan tantangan zamannya," imbuhnya.
PKS sebelumnya membuka peluang membangun koalisi dengan poros nasionalis-religius di Pilpres 2024 nanti. Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan Golkar pasti akan membuka komunikasi dengan semua partai.
"Oleh karena itu, bagi Partai Golkar, membuka komunikasi dengan partai mana pun tentu sebagai bagian dari langkah politik untuk menyamakan persepsi dan kemungkinan penjajakan membangun agenda bersama terkait masalah kebangsaan," kata Ace kepada wartawan, Jumat (14/1).
Ace mengapresiasi langkah PKS yang membuka peluang koalisi dengan poros nasionalis dan religius. Menurutnya, langkah itu bentuk penjajakan untuk menyamakan persepsi antarpartai.
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:
Lihat juga Video: Menakar Langkah Anies Baswedan di Pilpres 2024
"Langkah PKS membuka komunikasi dengan partai nasionalis religius di Pilpres 2024 harus dipahami sebagai bagian dari penjajakan untuk menyamakan persepsi dan menemukan titik temu," ujarnya.
Sementara itu, Partai Demokrat tertarik dengan koalisi poros nasionalis religius di Pilpres 2024. Hal itu disebut sesuai dengan jati diri Partai Demokrat.
"Wacana koalisi partai berlatar belakang nasionalis dan religius pada Pilpres 2024 mendatang tentunya menarik, apalagi bagi Partai Demokrat yang memiliki jati diri sebagai partai nasionalis-religius," kata Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani kepada wartawan, Jumat (14/10).
Partai Demokrat, kata Kamhar, terbuka dengan koalisi partai berlatar belakang nasionalis-religius. Meski begitu, saat ini Demokrat belum memikirkan koalisi untuk Pilpres 2024.
"Partai Demokrat adalah partai terbuka yang senantiasa menjaga komunikasi politik dan hubungan baik dengan partai politik lainnya. Sesuai dengan jati diri partai nasionalis-religius, secara prinsip tak ada hambatan atau faktor pembatas bagi Partai Demokrat untuk membangun kerja sama dengan partai yang berlatar belakang nasionalis maupun religius," ujarnya.