Orang tua siswi di kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Idris (42) mengaku kecewa usai Kadisdik Makassar Muhyiddin menyebut putrinya berkelahi karena konten. Andi menegaskan jelas-jelas putrinya telah dikeroyok.
"(Pernyataan Kadisdik) ini membuat saya kecewa karena dikatakan konten yang mana anak saya mendapat kekerasan," kata Andi kepada detikcom, Jumat (14/1/2022).
Untuk diketahui, polemik ini berawal saat sebuah video menunjukkan seorang siswi ditarik rambutnya dan dipukul oleh tiga orang siswi lainnya. Video ini viral di media sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kadisdik Makassar Muhyiddin kemudian membuat pernyataan bahwa siswi dalam video viral itu berkelahi dengan rekannya. Dia juga menyebut perkelahian dipicu aksi saling ejek.
Kembali ke Andi, dia menegaskan kejadian dalam video viral murni pengeroyokan. Dia juga mengungkap bila putrinya dikeroyok karena di-bully.
"Jadi di-bully, diolok-olok bahwa anak saya kecil, dikata-katai. Katanya (anak saya) kurus, orang Makassar bilang tepos, awalnya karena itu," kata Andi.
Akibat pengeroyokan itu, putri Andi luka-luka. Korban kini juga mengalami trauma.
"Terguncang juga sekarang dia psikologinya, syok. Makanya mau coba diminta diperiksa," katanya.
(hmw/mud)