Ortu Siswi di Makassar Bantah Putrinya Berkelahi Demi Konten: Itu Pengeroyokan!

Ortu Siswi di Makassar Bantah Putrinya Berkelahi Demi Konten: Itu Pengeroyokan!

Hermawan Mappiwali - detikNews
Jumat, 14 Jan 2022 10:41 WIB
ilustrasi anak trauma
Foto: ilustrasi/thinkstock
Makassar -

Orang tua siswi di kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Idris (42) membantah putrinya berkelahi karena demi konten. Andi menegaskan anaknya dikeroyok.

"Saya kecewa, tidak menerima karena anak saya mendapatkan kekerasan baru dikata konten, lucu-lucuan," kata Andi saat dimintai konfirmasi detikcom, Jumat (14/1/2022).

Andi mengatakan korban berusia 13 tahun itu dikeroyok pada Jumat (10/1). Bila disebut demi konten, Andi mengaku putrinya bahkan tak tahu pengeroyokan itu direkam video.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya (itu murni pengeroyokan), malah anak saya nggak tahu bahwa dia disyuting," kata Andi.

Dikatakan Andi, anaknya menderita sejumlah luka serius akibat pengeroyokan tersebut, yakni luka pada pipi kiri dan kanan serta ada luka pada bagian kepala.

ADVERTISEMENT

"Sudah visum di rumah sakit Bhayangkara," kata Andi.

Selanjutnya, Andi juga sudah mengambil langkah hukum dengan melaporkan aksi kekerasan tersebut ke polisi pada Senin (10/1).

Untuk diketahui, video pengeroyokan itu sebelumnya viral di media sosial. Namun sejumlah pihak, termasuk Kadisdik Makassar Muhyiddin menyebut peristiwa viral tersebut merupakan perkelahian demi konten di media sosial.

"Ini sudah selesai persoalan, kenapa selesai, karena kejadian tidak jauh dari sekolah sehingga pihak kepsek, guru BP yang ada di sekolah menyelesaikan cepat, menyelesaikan karena ini tidak urgen tidak ada lapor kemana tidak, tidak sejauh itu," kata Muhyiddin, Senin (11/1).

"Yang membuat konten ini siswa SMP 21 semua, jadi semua adalah konten, ini murni dari SMP 21 yang merekam," imbuhnya.

Muhyiddin juga sempat menyebut bahwa perkelahian itu berawal dari aksi saling ejek.

"Anak-anak ini, umur seperti ini anak-anak biasanya dia ejek sedikit biasanya langsung saling kompai (memanas-manasi) di samping juga itu kami anggap bahwa ini adalah konten. Itulah (ejek) yang terjadi awalnya begitu, namanya sama-sama pulang, kita pernah merasakan namanya anak-anak ada kekurangan," sebutnya

(hmw/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads