.webp)
Pedagang korban kebakaran Pasar Inpres, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, meminta kepastian rencana penataan ulang kawasan Blok C yang terbakar. Mereka mengaku rugi berdagang di lokasi relokasi sementara.
Sutrisno, salah seorang pedagang, mengatakan sudah sering mendengar rencana pembangunan secara menyeluruh di kawasan Pasar Minggu tersebut. Namun belum ada kepastian waktu pembangunan.
"Iya, kalau memang infonya seperti itu, kapan akan dilakukan? Masalahnya kita sudah menunggu sejak 9 bulan yang lalu dan sampai saat ini tidak ada kepastian kapan akan dilakukan," katanya saat ditemui detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, para pedagang sudah bosan mendengar janji perbaikan dari pihak pengelola pasar yang tak kunjung datang.
"Sejak terbakar, kita sudah di sini. Dari awal juga pihak PD Jaya berjanji akan segera melakukan renovasi ulang, tetapi sampai sekarang belum ada wujud bangunan penataan ulang kawasan itu," terangnya.
Ia juga menerangkan para pedagang tidak pernah mendapatkan biaya ganti rugi dagangan dan lapak yang terbakar pada beberapa bulan yang lalu oleh pihak PD Jaya.
"Demi Allah saya katakan sampai saat ini kita belum ada dapat ganti rugi, cuma memang lapak di sini digratiskan sama mereka," ujarnya.
Sutrisno mengaku, selama berjualan di tempat relokasi di Blok B lantai 1, pembelinya tidak ramai seperti di lokasi sebelumnya.
"Iya bisa dilihat saja ramai atau tidaknya, jangan saya yang mengatakan. Biar orang saja yang nilai ini ramai atau tidak," jelasnya.
Sebelumnya, Blok C yang dulu terbakar dinyatakan tidak layak ditempati lagi. Karena itu, PD Pasar Jaya memutuskan membangun ulang kawasan tersebut.
"Secara hasil telaah uji konstruksi, tidak disarankan gedung eks kebakaran digunakan lagi," kata Dirut PD Pasar Jaya, Arief Nasrudin, saat dihubungi, Jumat (7/1/2022).
Arief menyampaikan para pedagang telah diberi tahu mengenai hal tersebut. Saat ini mereka masih akan menempati lantai 1 Blok B, Pasar Minggu.
"Sambil kami menyelesaikan kajian pembangunan secara menyeluruh Pasar Minggu," katanya.
Arief tidak menyebut kapan target kajian dan pembangunan ulang Pasar Minggu tersebut.
(aik/aik)
