Penyebab banjir Papua penting untuk diketahui. Banjir yang terjadi di Jayapura, Papua, tersebut juga menyebabkan tanah longsor.
Bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten dan Kota Jayapura, Papua, terjadi pada Kamis (6/1). Kini total korban jiwa yang disebabkan oleh banjir dan tanah longsor di Jayapura berjumlah delapan orang.
Lalu apa penyebab banjir Papua? Berikut adalah rangkuman informasinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyebab Banjir Papua: Sedimentasi Sungai
Juru bicara Kementerian (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) PUPR, Endra Atmawidjaja, mengungkapkan salah satu penyebab banjir yang terjadi di Jayapura, Papua, adalah sedimentasi sungai. Selain itu, terdapat penyumbatan sampah pada daerah aliran sungai yang membuat hujan deras yang turun menyebabkan sungai meluap.
Karena itu, untuk menangani hal tersebut, perlu dilakukan normalisasi sungai. Saat ini, tim PUPR tengah mengkaji untuk segera menormalisasikan tiga sungai.
"Normalisasi sungai perlu dilakukan. Sebab, berdasarkan hasil evaluasi tim PUPR di lapangan, salah satu penyebab banjir adalah terjadinya sedimentasi sungai dan penyumbatan sampah pada daerah aliran sungai sehingga hujan deras yang turun menyebabkan sungai meluap," ujar Endra seperti dikutip dari situs Kementerian PUPR, Minggu (9/1).
Berikut adalah sungai yang saat ini sedang dikaji tim PUPR:
- Sungai Siborgonyi (1,9 km)
- Sungai Acai (1,6 km)
- Sungai Makanoay (0,66 km)
Korban Banjir Papua
Banjir dan tanah longsor di Papua menelan sejumlah korban jiwa. Tercatat saat ini korban jiwa yang disebabkan banjir dan tanah longsor tersebut sejumlah delapan orang.
"Total korban jiwa sebanyak delapan orang meninggal dunia, 4 luka berat, 5 luka ringan, serta 1.927 keluarga/7.005 jiwa," demikian pernyataan Kemenko PMK dalam keterangan tertulis, Rabu (12/1/2022).
Selain korban jiwa, bencana tersebut menyebabkan ribuan warga terpaksa meninggalkan rumahnya dan menempati lokasi-lokasi pengungsian. Berdasarkan informasi Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua, terdapat lebih dari 1.000 warga yang mengungsi.
Bencana banjir dan tanah longsor tersebut juga menyebabkan kerusakan pada sejumlah bangunan, yakni:
- 1.927 unit rumah
- 6 fasilitas ibadah
- 1 fasilitas kesehatan
- 1 pasar
- 8 fasilitas pendidikan
- Kantor Gubernur
Informasi lain soal penyebab banjir Papua yakni terkait penanganannya. Simak halaman berikutnya.
Penanganan Pascabanjir Papua
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan sejumlah langkah penanganan darurat pascabanjir dan tanah longsor di Kota Jayapura, Papua, sejak Kamis (6/1/2022) malam. Banjir di Jayapura, Papua, ini menimbulkan dampak di sejumlah wilayah di Kota dan Kabupaten Jayapura, Papua.
Adapun beberapa wilayah yang terdampak antara lain:
- Di Kabupaten Jayapura, banjir dan tanah longsor berdampak di:
-Distrik Sentani Timur
-Distrik Sentani
-Distrik Nimbokrang
-Distrik Ravenirara - Di Kota Jayapura, banjir dan tanah longsor berdampak di:
-Distrik Abepura
-Distrik Jayapura Selatan
-Distrik Heram
Dilansir dari situs Kementerian PUPR, saat ini Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo bersama Direktur Sungai dan Pantai Bob Lombogia serta Direktur Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Adenan Rasyid sedang berada di Jayapura untuk mengambil langkah-langkah cepat penanganan darurat pascabanjir. Salah satunya adalah pengerahan alat berat untuk pembersihan sampah di sungai-sungai dan di ruas-ruas jalan terdampak.
"Jumlah alat yang dikerahkan oleh balai-balai kami di Jayapura sebanyak 12 unit dump truck, 3 ekskavator mini, 2 ekskavator besar," kata Endra.
Saat ini proses penanganan bencana banjir masih terus dilakukan Kementerian PUPR bekerja sama dengan tim gabungan dari BNPB, TNI, Polri, BPBD Provinsi Papua, Pemerintah Kota Jayapura, relawan dan warga setempat. Selain itu, untuk penanganan jangka panjang, Endra menyatakan, Kementerian PUPR merencanakan akan membangun sejumlah infrastruktur untuk konservasi air dan pengendalian banjir.