Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung adanya benalu atau pihak yang mengambil keuntungan di tengah pandemi. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto lantas menyindir harga PCR yang sampai membuat Jokowi turun tangan.
"Apa yang disampaikan Bu Mega tadi, kalau lihat dari pidatonya secara lengkap, sebenarnya beliau menyampaikan ini sebagai kritik autokritik sebagai bangsa, termasuk bagi PDIP sendiri. Dan kita lihat mengapa untuk menurunkan biaya PCR itu harus presiden yang turun tangan. Setelah presiden turun tangan baru itu turun," kata Hasto dalam konferensi pers virtual, Senin (10/1/2022).
Hasto mengatakan ungkapan Megawati bukan hanya pada pemerintahan, tapi juga untuk internal partai. Sekaligus mengingatkan untuk tidak mengambil keuntungan di masa pandemi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenapa kemudian ada berbagai persoalan terkait, ini sebagai autokritik, terkait dengan bansos sehingga di tengah pandemi ini yang disampaikan Bu Mega tadi kritik autokritik bagi bangsa, tapi juga termasuk bagi kader PDIP, sehingga di tengah pandemi ini yang kita kedepankan semua bukan kemudian menggunakan pandemi untuk kepentingan kelompok atau orang per orang kepentingan memperkaya diri. Tetapi murni hasrat kemanusiaan untuk menyatu dengan rakyat itu," ujarnya.
"Sehingga Bu Mega tadi menyampaikan dalam kondisi krisis termasuk yang maha hebat sekalipun kuncinya adalah persatuan dengan rakyat. Tapi kuncinya juga bagaimana pemimpin ini kokoh dalam prinsip. Bagaimana pemimpin ini memberikan arah. Bagaimana pemimpin ini terus memberikan kepemimpinan yang solutif," lanjut Hasto.
Hasto menegaskan tidak ada maksud politis dibalik ungkapan Megawati. Dia mengatakan pernyataan itu murni pesan untuk internal PDIP.
"Itu kan tadi disampaikan Ibu Megawati Soekarnoputri dengan gamblang sehingga nggak ada muatan politik dalam menyampaikan kritik kecuali hasrat yang sebenarnya bahwa di dalam HUT partai ini kita ingin mendarmabhaktikan seluruh gerak PDIP bagi kepentingan bangsa dan negara, dan kami melihat ada autokritik di internal, maka kami melihat ke dalam kekurangan PDIP dan kami memperbaiki diri," ujarnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Sebelumnya, Megawati awalnya menyinggung masih ada kelompok yang antikemajuan saat ini. Megawati mengambil contoh seperti mereka yang menolak uluran dari pemerintah.
"Fakta di lapangan kadang-kadang terus lain, masih saja ada kekuatan anti kemajuan, mereka menolak bentuk protokol kesehatan karena keyakinan sempit yang meminggirkan nalar dan alam pikir, mereka menolak berbagai uluran tangan pemerintah seperti vaksin," kata Megawati dalam sambutannya di HUT ke-49 PDIP yang digelar virtual, Senin (10/1/2022).
Megawati juga menyindir pihak yang mencari keuntungan di tengah pandemi. Dia mengatakan kelompok itu bertindak bagai benalu yang menginduk pada inangnya.
"Selain itu, saya melihat masih saja ada kelompok politik mencoba memancing di air keruh, di luar itu ada juga suatu kelompok kepentingan yang bertindak bagaikan benalu yang menginduk pada inangnya, atas nama pandemi mereka masih saja mencari keuntungan materi," ujarnya.
Megawati lantas menyebut hal itu menjadi kritik dan autokritik. Padahal, menurutnya, Jokowi sudah turun ke daerah-daerah untuk bertemu langsung dengan masyarakat.
"Berbagai hal ini lah yang jadi kritik dan autokritik bangsa termasuk seluruh kader partai agar pandemi membawa persatuan erat antara pemimpin dan rakyat. Rakyat dan pemimpinnya masih kurang apa ya kalau saya lihat Pak Jokowi sampai ke daerah ketemu masyarakat," ujarnya.