Pemuda Muhammadiyah: Proses Hukum Tak Pandang Ferdinand Muslim atau Tidak

Pemuda Muhammadiyah: Proses Hukum Tak Pandang Ferdinand Muslim atau Tidak

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 08 Jan 2022 09:05 WIB
Sunanto Ketum PP Muhammadiyah
Sunanto atau Cak Nanto (Muhammad Ridho/detikcom)
Jakarta -

Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah menilai tak ada kaitannya pengakuan Ferdinand Hutahaean soal mualaf dengan proses hukum kasus cuitan 'Allahmu ternyata lemah'. PP Pemuda Muhammadiyah menilai proses hukum harus berjalan meski Ferdinand Hutahaean mualaf.

"Tidak ada kaitannya apakah dia muslim atau non muslim. Jadi, menurut saya, itu (cuitan Allahmu ternyata lemah) sudah melecehkan Tuhan agama lain. Bahkan, lebih parah menurut saya. Dalam konteks dia mengaku muslim terus merendahkan Tuhan orang lain," kata Ketum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto kepada wartawan, Jumat (7/1/2022).

Selain soal mualaf, Ferdinand juga mengaku memiliki penyakit yang berdampak kepada pemikirannya. Sunanto menegaskan tak ada kaitannya penegakan hukum dengan penyakit yang diungkapkan Ferdinand.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Stres ya bolehkan, menurut saya. Tapi tidak boleh hilang akal. Jadi, menurut saya, tidak ada kaitannya penegakan hukum itu dia ngaku muslim atau tidak," ujar pria yang akrab disapa Cak Nanto itu.

Cak Nanto menekankan terhadap cuitan Ferdinand Hutahaean soal 'Allahmu ternyata lemah'. Menurut Cak Nanto, pernyataan itu menyakiti agama apapun.

ADVERTISEMENT

"Jadi proses hukum harusnya tetap, tidak memandang dia ngaku muslim atau tidak, tapi kontennya adalah apa yang dipersepsikan 'Allahmu lemah'. Itu sudah menyakiti umat beragama manapun," ucapnya.

Simak video 'Ferdinand Hutahaean Minta Maaf-Minta Dibimbing Ulama':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:

Pemahaman yang disampaikan Ferdinand Hutahaean tersebut, menurut Cak Nanto, meresahkan. Sebab, sebut dia, pemahaman Ferdinand justru merendahkan Tuhan agama lain.

"Yang perlu diselidiki pihak kepolisian adalah ada pemahaman yang meresahkan tentang keberagaman dengan cara merendahkan Tuhan agama lain," sebut Cak Nanto.

"Itu berpotensi untuk memperkeruh suasana itu, maka jangan. Penyidikannya tidak pada posisinya sebagai mualaf atau sebagai apa," imbuhnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads