Ahmad Panjang alias Ahmad Ghazali, DPO teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, tewas ditembak Satgas Madago Raya. Sebelumnya dia terlibat dalam dua aksi pembunuhan.
"Ahmad Gazali dari peristiwa-peristiwa tersebut yang dilihat saksi yang bersangkutan ikut dalam kegiatan pembunuhan," ujar Kasatgas Humas Madago Raya Kombes Didik Supranoto saat dikonfirmasi, Kamis (6/12/2021).
Didik menyebut Ahmad Gazali pernah melakukan pembunuhan dalam dua waktu. Pertama, melakukan pembunuhan pada 19 April 2020; dan kedua pada 9 Agustus 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pembunuhan di Pegunungan Km 9, Desa Kawende, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, tanggal 19 April 2020," ujar Didik.
"Pembunuhan di perkebunan Tahiti, Desa Sangginora, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, tanggal 9 Agustus 2020," tambahnya.
Dalam aksi pembunuhan di Pegunungan Km 9, terdapat seorang korban bernama Ambo Ajeng alias Papa Angga. Sementara itu, pada aksi pembunuhan di perkebunan Tahiti, korbannya bernama Agus Balumba alias Papa Sela.
Didik menjelaskan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang bergabung dengan MIT Poso sekitar tahun 2019. Kemudian, dia ditetapkan sebagai DPO teroris Poso hingga tewas tertembak pada Selasa, 4 Januari 2022.
"Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang DPO teroris Poso yg berhasil dilumpuhkan oleh satgas Madago Raya sebelum ditetapkan sebagai DPO teroris Poso yang bersangkutan ikut bergabung dengan kelompok teroris MIT Poso sekitar tahun 2019," ujar Didik.
Simak selengkapnya alasan Ahmad Panjang ditembak di halaman berikutnya.