Jejak Kriminal Teroris MIT Poso Ahmad Panjang yang Ditembak Satgas Madago Raya

Jejak Kriminal Teroris MIT Poso Ahmad Panjang yang Ditembak Satgas Madago Raya

Mulia Budi - detikNews
Kamis, 06 Jan 2022 17:58 WIB
Seorang buron teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) atas nama Ahmad Gozali alias Ahmad Panjang ditembak mati. Kini Satgas Operasi Madago Raya masih memburu 3 DPO lainnya.
Teroris MIT Poso, Ahmad Panjang (20Detik)
Jakarta -

Ahmad Panjang alias Ahmad Ghazali, DPO teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, tewas ditembak Satgas Madago Raya. Sebelumnya dia terlibat dalam dua aksi pembunuhan.

"Ahmad Gazali dari peristiwa-peristiwa tersebut yang dilihat saksi yang bersangkutan ikut dalam kegiatan pembunuhan," ujar Kasatgas Humas Madago Raya Kombes Didik Supranoto saat dikonfirmasi, Kamis (6/12/2021).

Didik menyebut Ahmad Gazali pernah melakukan pembunuhan dalam dua waktu. Pertama, melakukan pembunuhan pada 19 April 2020; dan kedua pada 9 Agustus 2020.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pembunuhan di Pegunungan Km 9, Desa Kawende, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, tanggal 19 April 2020," ujar Didik.

"Pembunuhan di perkebunan Tahiti, Desa Sangginora, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, tanggal 9 Agustus 2020," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Dalam aksi pembunuhan di Pegunungan Km 9, terdapat seorang korban bernama Ambo Ajeng alias Papa Angga. Sementara itu, pada aksi pembunuhan di perkebunan Tahiti, korbannya bernama Agus Balumba alias Papa Sela.

Didik menjelaskan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang bergabung dengan MIT Poso sekitar tahun 2019. Kemudian, dia ditetapkan sebagai DPO teroris Poso hingga tewas tertembak pada Selasa, 4 Januari 2022.

"Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang DPO teroris Poso yg berhasil dilumpuhkan oleh satgas Madago Raya sebelum ditetapkan sebagai DPO teroris Poso yang bersangkutan ikut bergabung dengan kelompok teroris MIT Poso sekitar tahun 2019," ujar Didik.

Simak selengkapnya alasan Ahmad Panjang ditembak di halaman berikutnya.

Lebih lanjut, Didik menyebut dalam pelumpuhan Ahmad Gazali tidak ditemukan barang bukti senjata api. Satgas Madago Raya, disebut Didik, melakukan tindakan tegas karena Ahmad Gazali terlihat membawa bom lontong dan senjata tajam.

"Kemudian terkait pelumpuhan Ahmad Gazali alias Ahmad panjang oleh satgas Madago Raya tidak ada bb senjata api, saat dilakukan penyergapan oleh satgas yang bersangkutan terlihat membawa bom lontong dan membawa sajam serta tas ransel," ucap Didik.

"Sehingga satgas melakukan tindakan tegas dan terukur kepada terduga teroris Poso yaitu Ahmad Gazali alias Ahmad panjang untuk menghindari korban dari aparat," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Satgas Operasi Madago Raya menembak mati salah satu DPO teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), atas nama Ahmad Panjang alias Ahmad Ghazali alias Basir. Jenazah Ahmad Panjang masih dalam proses evakuasi petugas.

"Jenazah masih dilakukan proses evakuasi," ujar Kapolda Sulteng Irjen Rudy Sufahriadi saat dimintai konfirmasi, Selasa (4/1/2022).

Adapun kontak tembak itu terjadi tadi pagi sekitar pukul 10.00 Wita. Ahmad Panjang tewas tertembak petugas Satgas Madago Raya di Desa Dolago Padang, Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parigi Moutong.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads