Luhut soal Penanganan Omicron: Kita Nggak Bodoh-bodoh Amat

Luhut soal Penanganan Omicron: Kita Nggak Bodoh-bodoh Amat

Adhyasta Dirgantara - detikNews
Kamis, 06 Jan 2022 14:46 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan (YouTube Sekretariat Presiden)
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan (YouTube Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah lebih 'kaya' daripada pengamat soal data penanganan virus Corona, khususnya varian Omicron dan Delta.

Luhut meminta semua pihak tidak terlalu cepat berkomentar. Dia menyebut pemerintah tak bodoh.

"Jadi sekali lagi, saya mohon dengan kerendahan hati, jangan terlalu cepat berkomentar. Kita (pemerintah) nggak bodoh-bodoh amat, kok," ujar Luhut kepada wartawan, Kamis (6/1/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luhut menjelaskan data-data yang dimiliki pemerintah termasuk data intelijen, kesehatan, dan hasil penelitian. Luhut menyampaikan pemerintah melihat perkembangan kasus COVID-19 dari segala sisi.

"Kami terus terang lebih mestinya 'kaya' daripada pengamat-pengamat itu karena kami datanya lebih lengkap. Kami data dari intelijen dapat, data dari kesehatan dapat, data dari researcher dapat, data dari pengalaman kita sendiri dapat. Jadi kita melihat dari berbagai angle," tuturnya.

ADVERTISEMENT

"Dan saya lihat juga BIN memainkan perannya, TNI memainkan perannya. Dan juga Polri, saya pikir sangat bisa membuat kita seperti sekarang ini," sambung Luhut.

Selain itu, Luhut mengingatkan masyarakat agar selalu berhati-hati tapi tak panik. Dia menyebut strategi penanganan Corona bisa berubah sewaktu-waktu tergantung naik-turunnya kasus.

"Kita tidak perlu paranoid berlebihan. Tapi kita harus tetap hati-hati. Kehati-hatian kita itu seperti ini tadi, jadi semua bertahap kita lakukan," jelasnya.

"Dan saya berharap mungkin kalau dua minggu ke depan keadaan masih tetap terkendali seperti ini, tidak tertutup kemungkinan akan terjadi perubahan-perubahan lagi," tambah Luhut.

Lebih lanjut Luhut menegaskan kebijakan pemerintah yang berubah-ubah mengikuti irama 'permainan' dari virus Corona. Luhut mengakui masih banyak hal yang tidak diketahui pemerintah mengenai virus Corona.

"Nah, karena ketidaktahuan kita yang banyak mengenai virus ini, kita tidak ingin seperti negara-negara lain yang puluhan ribu, ratusan ribu orang sakit, kalau tidak jutaan yang sakit, seperti di Amerika, di Inggris, dan tempat-tempat lain. Kita bersyukur sampai hari ini Indonesia seperti ini," papar Luhut.

Untuk itu, lanjut Luhut, masyarakat harus tetap kompak dalam berperang melawan COVID-19 di Indonesia. Luhut meminta tidak ada yang saling menyalahkan.

"Nah, itu buahnya dari satu permainan strategi taktik kita menghadapi varian Omicron dan Delta ini. Jadi saya mohon sekali lagi, kita semua kompak, tidak perlu saling menyalahkan," imbuhnya.

Simak juga Video: Tsunami Covid-19 di AS, Sundance Film Festival Batal Digelar Offline

[Gambas:Video 20detik]



(drg/aud)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads