Duduk Perkara Beda Data Omicron Pusat dan Jakarta

Duduk Perkara Beda Data Omicron Pusat dan Jakarta

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 05 Jan 2022 07:59 WIB
An Israeli medical worker poses with a vial of the Pfizer-BioNTech COVID-19 vaccine at the Sheba Medical Center in Ramat Gan, Israel, where people are receiving a fourth dose Friday, Dec. 31, 2021. (AP Photo/Tsafrir Abayov)
Foto: AP/Tsafrir Abayov
Jakarta -

Ada perbedaan data kasus virus Corona (COVID-19) varian Omicron, antara Pemerintah Pusat, dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pemprov DKI menjelaskan soal perbedaan tersebut.

Per Senin (4/1) Pemerintah pusat mendata kasus Omicron sebanyak 152 kasus. Sementara, Pemprov DKI Jakarta sebanyak 162 kasus.

Soal 152 kasus Omicron di Indonesia, disampaikan oleh Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita dalam masuk ranking 40. Jadi jumlah kasus Omicron di Indonesia ada 152," ujar Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Senin (3/1).

Luhut mengatakan 23 persen pasien Omicron di Indonesia telah sembuh. Dia menegaskan persiapan pemerintah sudah terkendali.

ADVERTISEMENT

"Vaksinasi terus digencarkan. Obat sudah disiapkan, rumah sakit disiapkan. Semua sudah disiapkan, jauh lebih siap dari kejadian Juni tahun lalu," katanya.

Sementara itu, jumlah kasus Omicron di Indonesia menurut Pemprov DKI Jakarta, sebanyak 162 kasus. Hal itu disampaikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.

"Jadi memang seperti kita ketahui belakangan ini Omicron semakin meningkat. Di Jakarta sendiri kasusnya sudah 162 orang," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Senin (3/1/2022)

Riza menuturkan, per Minggu (2/1), DKI Jakarta mencatat 135 kasus Omicron. Kemudian, per hari ini (3/1), mengalami penambahan 27 kasus berdasarkan pemeriksaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) dan Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) Laboratorium.

"Tambahan kasus 3 Januari 15 orang (litbangkes) dan 12 orang (GSI)," jelasnya.

Lihat juga Video: PPKM Jakarta Kembali Naik Level 2 dan Sederet Aturan Lengkapnya

[Gambas:Video 20detik]



Penjelasan Dinkes DKI

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia menjelaskan perbedaan data Omicron antara pusat dan daerah. Menurutnya, itu hanya masalah perbedaan waktu pengambilan data

"Kalau dari Kemenkes itu sore, masalah timing sih, cut off," kata Dwi saat dihubungi, Selasa (4/1/2022).

Dwi juga memastikan seluruh data positif Omicron telah dilaporkan Dinkes DKI ke Kementerian Kesehatan RI. Meski demikian, dia memastikan antara pusat dan daerah akan dilakukan sinkronisasi.

"Misalnya di Kemenkes ada nama si A, di kita belum ada, kita langsung masukkan di data kita," jelasnya.

Data GISAID

Perbedaan bukan hanya terjadi antara Pemprov DKI Jakarta dengan Pemerintah pusat. Tapi juga dengan lembaga independen internasional, Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).

GISAID melaporkan data kasus Omicron di Indonesia. Dalam situs resminya kasus Corona B 11529 atau Omicron sudah terdata sebanyak 164 orang.

Dilihat, Selasa (4/1/2022), pukul 09.08 WIB, Indonesia masuk dalam urutan ke-27 dengan jumlah kasus omicron 164. Masih dari situs GISAID, urutan pertama dengan kasus Omicron terbanyak yakni Inggris dengan 69 ribu kasus, lalu Amerika Serikat 33 ribu kasus, dan Denmark di urutan tiga dengan 5 ribu kasus Omicron.

Halaman 2 dari 3
(aik/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads