Nasib pilu menimpa empat anak di Aceh. Mereka meninggal dunia usai menjadi korban banjir yang melanda empat kabupaten/kota di Serambi Mekah.
Banjir diketahui menerjang Aceh Tamiang, Langsa, Aceh Timur, dan Aceh Utara sejak empat hari lalu. Empat anak yang meninggal karena terseret arus banjir ada di dua daerah, yaitu Aceh Timur dan Aceh Utara.
Banjir di Kabupaten Aceh Timur telah merendam 17 kecamatan. Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), banjir yang perlahan mulai surut itu telah merenggut nyawa dua orang anak, yakni Muhammad Piki Rehan (13) warga Desa Beurandang, Kecamatan Ranto Peureulak, dan Fajri (8) warga Dusun Peutuah, Desa Seuneubok Buya, Kecamatan Idi Tunong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan di Aceh Utara, banjir merendam 15 kecamatan dengan jumlah pengungsi mencapai 41 ribu orang. Banjir di sana juga menyebabkan dua anak meninggal, yaitu Andika (11) asal Desa Meuria, Kecamatan Matang Kuli, dan M Rafa Alfarisi (6,5) asal Desa Beringin, Kecamatan Samudera.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara Murzani menyebutkan, banjir di Aceh Utara terjadi setelah daerah tersebut diguyur hujan sejak Kamis (30/12/2021). Hujan menyebabkan air sungai Krueng Peutoe, Sungai Krueng Keureuto dan Sungai Krueng Pirak meluap dan mengakibatkan jebolnya tanggul sungai.
Akibat jebolnya tanggul, katanya, menyebabkan terendamnya pemukiman penduduk seputar aliran sungai Desa Kumbang Kecamatan Lhoksukon dengan ketinggian air antara 10 sentimeter sampai dengan 50 sentimeter.
Selain itu, beberapa kecamatan lainnya terendam banjir genangan. Tak hanya pemukiman warga, banjir juga merendam persawahan dan perkebunan masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara telah menetapkan status darurat penanganan bencana banjir. Status itu berlaku 14 hari hingga 15 Januari mendatang.
"Saya prihatin dan menaruh rasa kepedulian yang amat besar terhadap bencana ini," kata Gubernur Aceh Nova Iriansyah dalam keterangannya, Selasa (4/1/2022).
Lihat juga video Padang Lawas Diterjang Bandang, Tumpukan Gelondongan Kayu Berserakan!':
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:
Untuk di Aceh Tamiang, banjir disebut masih merendam 12 kecamatan. Ketinggian air diprediksi bakal meningkat bila hujan dengan intensitas tinggi terus mengguyur. Pemkab Aceh Tamiang telah menetapkan status darurat bencana banjir.
Sementara di Kota Langsa, banjir menggenangi sejumlah desa di lima kecamatan. Banjir disebut mulai surut tapi berpotensi kembali merendam rumah warga bila curah hujan meningkat. Pemerintah Kota Langsa tidak menetapkan status darurat bencana banjir.
Salurkan Bantuan
Pemerintah Aceh mengirimkan empat truk bantuan masa panik untuk para korban banjir di daerah tersebut. Bantuan mulai didistribusikan pada Senin (3/1) kemarin.
"Sebelum musibah banjir ini, kita dari Pemerintah Aceh, dalam hal ini Dinas Sosial Aceh sudah menyetok barang di setiap gudang yang ada," kata Kadinsos Aceh Yusrizal dalam keterangannya.
"Lantaran belakangan ini banjir di beberapa kabupaten di Aceh semakin meluas, Dinas Sosial Aceh berinisiatif untuk menambah barang bantuan masa panik untuk masyarakat dalam bentuk sandang dan pangan," lanjutnya.