DPO teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), Ahmad Panjang alias Ahmad Ghazali alias Basir tewas ditembak Satgas Madago Raya tadi pagi. Jenazah Ahmad Panjang akan dimakamkan di area pemakaman yang sama dengan makam pemimpin MIT, Ali Kalora.
"Ya satu pemakaman dengan Ali Kalora, Qatar, dan lainnya," ujar Jubir Divisi Humas Polri Kombes Hendra Rochmawan kepada wartawan, Selasa (4/1/2022).
Hendra menjelaskan Ahmad Panjang akan dimakamkan di TPU Poboya, Palu. Di tempat itulah jenazah para teroris MIT Poso dimakamkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"AG alias Ahmad Panjang akan dimakamkan di kompleks pemakaman umum Islam Poboya, Palu. Di mana area itu juga menjadi tempat pemakaman jenazah teroris Poso sebelumnya," tuturnya.
Lebih lanjut, Hendra menyampaikan keluarga Ahmad Panjang dipersilakan mengikuti prosesi pemakaman. Dia juga mengimbau DPO teroris MIT Poso lainnya agar segera menyerahkan diri.
"Kita tunggu keluarganya, jika mau mengikuti proses pemakaman, tentunya kami fasilitasi," ucap Hendra.
"Kami juga mengimbau kepada DPO lainnya untuk menyerahkan diri, kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi," imbuhnya.
Baca juga: 1 DPO Teroris MIT Poso Tewas Ditembak |
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya...
Saksikan Video 'Lihat Lagi Seruan Mantan Pimpinan Agar Buron MIT Segera Pulang':
Sebelumnya, Satgas Operasi Madago Raya menembak mati salah satu DPO teroris MIT Poso, Sulteng, atas nama Ahmad Panjang alias Ahmad Ghazali alias Basir. Jenazah Ahmad Panjang masih dalam proses evakuasi petugas.
"Untuk jenazah masih dilakukan proses evakuasi," ujar Kapolda Sulteng Irjen Rudy Sufahriadi saat dimintai konfirmasi, Selasa (4/1).
Adapun kontak tembak itu terjadi tadi pagi sekitar pukul 10.00 Wita. Ahmad Panjang tewas tertembak petugas Satgas Madago Raya di Desa Dolago Padang, Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parigi Moutong.
Untuk pimpinan MIT Ali Kalora, jenazahnya telah dimakamkan pada Sabtu (18/9/2021). Ali Kalora tewas setelah ditindak tim Satgas Madago Raya kala itu.
"Langsung dimakamkan Minggu. Jam 4 kan tiba di RS. Sore harinya kan sudah selesai, kemudian keluarga Ali Kalora datang ke RS, kemudian dimakamkan di pemakaman Poboya wilayah Palu," jelas Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik.
Kapolda Sulteng Irjen Rudy Sufahriadi mengungkap Ali Kalora sempat dikepung sebelum ditembak mati. Hal itu disampaikan dalam jumpa pers di Gedung Pesat Gatra, Polres Parigi Moutong, pada Minggu (19/9/2021). Sejumlah barang bukti disita satgas seusai kontak senjata tersebut.