Fenomena mengadopsi boneka arwah atau spirit doll sebagai 'anak' menjadi tren di kalangan selebriti. Boneka tersebut diberi makan dan minum layaknya anak sungguhan. Apa kata psikolog?
Psikolog Klinis Ciputra Medical Center, Christina Tedja angkat bicara terkait fenomena ini. Christina mulanya menyinggung fenomena di Jepang terkait pernikahan dengan benda mati seperti boneka.
Ia menganggap fenomena di Jepang itu seperti fenomena adopsi boneka arwah yang saat ini sedang tren di Indonesia. Christina menilai orang yang mengadopsi boneka arwah menjadi 'anak' merasa tidak nyaman dengan lingkungannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sama halnya dengan mengasuh boneka sebagai anak sendiri, biasa orang yang menggunakan benda mati sebagai pasangan hidup atau dianggap sebagai individu yang hidup bersama merasa kurang nyaman degan orang di sekitarnya, merasa tidak dapat menjadi diri sendiri, atau merasa ingin diterima sepenuhnya namun tidak ia dapatkan," ujar Christina kepada detikcom, Senin (3/1/2022).
Sehingga para pengadopsi, terang Christina, merasa dapat diterima sepenuhnya jika memiliki boneka arwah tersebut. "Dengan memelihara benda mati sebagai pendamping hidup, mereka dapat merasakan perasaan diterima sepenuhnya tanpa dikritik," tuturnya.
Christina menambahkan para pengadopsi selayaknya mengetahui bahwa yang dirawatnya adalah benda mati. Namun, mereka merasa nyaman karena hal itu sehingga tidak mempermasalahkannya.
"Berbeda dengan kasus-kasus yang 'memaksa' atau mempercayai bahwa benda mati yang mereka asuh atau mereka jadikan pasangan adalah benda bernyawa. Biasanya kalau sudah seperti itu ya kita bisa anggap sebagai delusi ya. Memiliki pemahaman yang salah," imbuh Christina.
Meski begitu, Christina tak menampik kemungkinan adanya maksud tertentu para selebriti mengadopsi boneka arwah. "Tapi kalau dalam dunia entertainment, mungkin ada metode-metode seperti itu untuk mempromosikan sesuatu," pungkasnya.
MUI Buka Suara
Seperti diketahui, fenomena spirit doll atau boneka arwah semakin ramai dibahas masyarakat setelah beberapa selebriti mengaku merawatnya seperti anak sendiri. Mereka juga mulai memamerkannya ke publik melalui media sosial. Salah satunya yang kerap memamerkan boneka arwah ini adalah artis, Ivan Gunawan.
"Punya boneka mainan itu boleh, tapi kalau itu diisi atau dipersepsikan tempat arwah hukumnya tidak boleh memelihara makhluk halus. Kalau disembah musyrik tapi kalau berteman saja berarti berteman dengan jin," kata Cholil kepada wartawan, Senin (3/1/2021).Sementara itu, Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat KH Muhammad Cholil Nafis bicara soal boneka arwah ini. Dia menyebut tidak boleh memelihara makhluk halus.
Tonton juga Video: Ini Penampakan Koleksi Boneka Arwah Furi Harun