Indeks Kebahagiaan RI 2021: Maluku Utara Tertinggi-Banten Terendah

Haris Fadhil - detikNews
Jumat, 31 Des 2021 14:08 WIB
Ilustrasi tertawa (Foto: Getty Images/recep-bg)
Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis Indeks Kebahagiaan 2021. Hasilnya, Banten menjadi daerah dengan indeks kebahagiaan paling rendah se-Indonesia.

Dilihat dari Indeks Kebahagiaan 2021 yang dirilis BPS, Jumat (31/12/2021), indeks ini diukur lewat survei pengukuran tingkat kebahagiaan (SPTK) yang dilaksanakan 3 tahun sekai.

Pada 2021, tingkat kebahagiaan penduduk Indonesia diukur dari tiga dimensi, yakni kepuasan hidup (life satisfaction), perasaan (affect) dan makna hidup (eudaimonia).

"Terminologi kebahagiaan lebih dipilih oleh BPS dibandingkan istilah kesejahteraan. Pertimbangan utamanya mengacu pada penggunaan instrumen survei yang telah dikembangkan berdasarkan ukuran kondisi objektif dan tingkat kesejahteraan subjektif, yang dalam konteks kebahagiaan yang dicakup dalam tiga dimensi besar, yaitu (1) evaluasi terhadap sepuluh domain kehidupan manusia yang dianggap esensial/penting oleh sebagian besar penduduk, (2) affect (perasaan atau kondisi emosional), dan (3) eudaimonia (makna hidup)," demikian tertulis dalam Indeks Kebahagiaan yang dirilis BPS.

Tingkat kebahagiaan penduduk 2021 diukur berdasarkan data SPTK 2021. Survei dilaksanakan serentak di seluruh kabupaten/kota di 34 provinsi di seluruh Indonesia.

"Survei dilaksanakan pada rentang waktu tanggal 1 Juli sampai 27 Agustus 2021. Unit analisis adalah rumah tangga yang dipilih secara acak (random)," tulis BPS.

Metode sampling (sampling method) yang digunakan untuk memilih sampel adalah Two Stage One Phase Sampling. Total sampel rumah tangga yang diperlukan untuk keperluan estimasi tingkat kebahagiaan hingga level provinsi di Indonesia sebesar 75.000 rumah tangga yang tersebar di 34 provinsi.

"Dalam SPTK, tidak semua anggota rumah tangga dapat dipilih sebagai responden karena ada beberapa pertanyaan (misalnya, pertanyaan terkait pekerjaan, pendapatan rumah tangga, dan keharmonisan keluarga) yang hanya dapat dijawab secara akurat oleh kepala rumah tangga atau pasangannya," tulis BPS.

Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara oleh petugas menggunakan kuesioner terstruktur dan alat bantu. Alat bantu ini berupa scoring (rating scale) secara presisi terhadap pertanyaan terkait kepuasan hidup, perasaan, dan makna hidup.

Peraga visual tersebut berupa gambar/grafis scoring (rating scale) yang merepresentasikan ladder of life scale berskala 0 hingga 10, di mana skor 0 menunjukkan jawaban responden yang paling tidak puas/paling rendah.

"Sebaliknya skor 10 merepresentasikan kondisi responden yang paling puas/paling tinggi. Skor 5 (lima) merupakan skor pertengahan, artinya seseorang dapat menilai dengan skor 5 (lima) jika menyatakan kepuasan/ kondisi paling rendah maupun jika menyatakan ketidakpuasan/kondisi paling rendah," tulis BPS.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan juga 'Jokowi Resmikan Terminal Bandara Kuabang di Maluku Utara':






(haf/tor)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork