.webp)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah meraih penghargaan Innovative Government Award (IGA) dari Kementerian Dalam Negeri untuk kategori provinsi terinovatif. Penghargaan tersebut menjadi kado akhir tahun yang manis untuk Pemprov Jateng di akhir tahun 2021.
Penyerahan penghargaan dilakukan secara virtual oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian kepada Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen pada acara Penganugerahan IGA pada Rabu (29//12).
Keberhasilan provinsi yang dipimpin Ganjar Pranowo tersebut tidak lepas dari sejumlah inovasi yang telah diciptakan. Di antaranya, berbagai kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan inovasi di Jateng, penyediaan sistem informasi inovasi daerah, berbagai inovasi pelayanan publik (Jateng Gayeng Ndandani Omah Bareng melalui aplikasi Simperum, Elektronik Pojok Aduan Terintegrasi, dan Aplikasi Jalan Cantik), inovasi masyarakat yang meliputi drone pertanian, autonomous self driving car, UVC sterilizer lantai masjid, kompor pengolah salak, magic ring penghemat BBM Sepeda motor, dan solar moving aerator.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, inovasi lain yang tidak kalah penting adalah pameran produk inovasi yang fokus terhadap pelatihan kewirausahaan inovatif bagi disabilitas, penghargaan pelayanan publik kepada OPD dan kabupaten/kota, dan lain sebagainya.
Gus Yasin, sapaan akrab Taj Yasin Maimoen, mengatakan penghargaan IGA yang diraih Pemprov Jateng merupakan buah manis dari hasil kerja keras jajarannya. Tidak hanya itu, masyarakat Jateng juga berperan penting dalam perolehan penghargaan IGA kali ini.
"Tadi barusan kita menerima penghargaan dari pemerintah pusat, dari Pak Tito (Mendagri) bahwa kami termasuk bersyukur ya. Ini kerja teman-teman (yang menjadi wujud) dari good government. Ini merupakan hasil kerja keras teman-teman, dan juga kontribusi dari masyarakat," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (30/12/2021).
Gus Yasin juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bekerja secara baik dan maksimal sehingga mengantarkan Jateng meraih penghargaan IGA di penghujung tahun 2021.
"Terima kasih kepada teman-teman (jajarannya), dan juga masyarakat yang aktif juga melakukan inovasi," ungkapnya.
Sementara itu, Tito berharap agar pelaksanaan IGA Award selain mendorong terobosan kreatif juga dapat memberikan dampak terhadap kemajuan daerah.
"Tim penilainya kuat, kredibel. Ada dari Kemenpan RB, UI, Kemenkeu, Bappenas. Ini gabungan. Bukan Kemendagri sendiri. Oleh karena itu saya confidence bahwa ini objektif. Saya bangga dikelilingi para pemimpin di daerah yang inovatif. Kita harapkan kegiatan ini bukan seremoni, tapi menciptakan iklim kompetitif, dan menunjukkan kemampuan leadership yang kuat," ungkap Tito.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Eko Prasetyanto Purnomo Putro menerangkan penilaian inovasi daerah dan pemberian penghargaan IGA ini dilakukan melalui empat tahapan, yakni penjaringan, pengukuran, penilaian, dan validasi lapangan sebelum akhirnya ditetapkan dan dianugerahi penghargaan.
"Kami melibatkan pihak eksternal yang bekerja secara independen untuk menjaga objektivitas, akuntabilitas, dan kualitas pengukuran inovasi daerah. Dan, proses peninjauan kembali tersebut dilakukan dengan cara memeriksa kualitas inovasi berdasarkan bukti pencapaian program atau inovasi daerah," jelasnya.
(akn/ega)
