Jurus Tito Percepat Reformasi Birokrasi di Kemendagri

Jurus Tito Percepat Reformasi Birokrasi di Kemendagri

Atta Kharisma - detikNews
Kamis, 30 Des 2021 17:50 WIB
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian gencar melakukan reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Hal ini dilakukannya dengan merampingkan organisasi Kemendagri lewat penyetaraan sejumlah jabatan struktural ke dalam jabatan fungsional.
Foto: Dok. Kemendagri
Jakarta -

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian gencar melakukan reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Hal ini dilakukannya dengan merampingkan organisasi Kemendagri lewat penyetaraan sejumlah jabatan struktural ke dalam jabatan fungsional.

Diketahui, reformasi birokrasi merupakan salah satu visi Presiden Joko Widodo pada periode kedua masa kepemimpinannya. Ini jadi perwujudan dari keinginan Jokowi agar struktur birokrasi pemerintahan dapat lebih ramping dan fleksibel.

"Sebagai konsekuensi atas pelaksanaan (salah satu) dari lima visi Bapak Presiden, di antaranya adalah mengenai reformasi birokrasi. Beliau ingin agar birokrasi pemerintahan kita menjadi lebih ramping dan lebih fleksibel, termasuk Kemendagri dan pemerintahan daerah," ujar Tito dalam keterangan tertulis, Kamis (30/12/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam rangka mewujudkan reformasi birokrasi tersebut, Tito kembali melantik 153 pejabat fungsional di lingkungan Kemendagri dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) pada 29 Desember 2021. Pelantikan pejabat fungsional tersebut dilaksanakan melalui mekanisme penyetaraan dari jabatan administrator dan pengawas. Tito juga melantik 1 pejabat pimpinan tinggi madya di BNPP.

Lewat pelantikan tersebut, Kemendagri telah mengalihkan sebanyak 863 pejabat struktural menjadi pejabat fungsional. Jumlah tersebut sesuai dengan target pengalihan jabatan yaitu sebanyak 876 pejabat atau 70,02% dari total 1.247 jabatan administrasi eselon III dan IV awal yang dimiliki Kemendagri. Adapun 13 orang yang tidak dilantik karena yang bersangkutan mendapatkan promosi, mutasi, meninggal dunia, atau pensiun.

ADVERTISEMENT

Tito meminta para pimpinan komponen di lingkungan Kemendagri dan BNPP dapat memanfaatkan keberadaan para pejabat fungsional. Ia mengingatkan jangan sampai para pejabat fungsional ini menjadi beban organisasi karena tidak dimanfaatkan secara optimal.

Berkaca pada pengalamannya sebagai pejabat fungsional di institusi kepolisian, Tito menjelaskan efektif atau tidaknya pejabat fungsional sangat bergantung kepada pendayagunaan oleh pimpinan di komponennya masing-masing.

"Secara psikologis pribadi juga mungkin kurang bagus dampaknya, tapi kalau difungsikan mereka mudah-mudahan bisa menjadi solusi untuk merampingkan organisasi yang lebih fleksibel strukturnya," terangnya.

Adapun upaya pemanfaatan itu dapat dilakukan dengan menggelar analisis dan evaluasi setiap bulan, serta memberikan tugas kepada pejabat fungsional. Misalnya, dengan mengerahkan para pejabat fungsional untuk terjun ke lapangan dalam membantu mengatasi berbagai persoalan.

"Saya perhatikan di Kemendagri ini kita memerlukan personel yang cukup untuk bermain lapangan," pungkasnya.

(akd/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads